Genmuda – Likes, likes everywhere… Like this atau like that, semua hal yang ada di media sosial pasti ujung-ujungnya pasti bakal mengarah pada penjaringan likes.
Entah kamu nulis status pakai lirik lagu, posting foto kucing kamu yang baru lahiran, atau check in di tempat yang lagi ngehits banget, kamu pasti bakal ngerasa kayak ada kembang api meledak-ledak di hati kamu kalau postingan kamu itu tiba-tiba di-like sama seseorang. Agak lebay sih sebenarnya, tapi memang gitu ‘kan? Ngaku aja deh engga usah malu, Kawan Muda!
Sayangnya, engga semua orang yang nge-like postingan kamu itu ngelakuin hal tersebut karena memang doi suka sama postingan kamu. Ada juga loh orang yang nge-like karena doi terpaksa atau bahkan engga sengaja. Berikut ini adalah 7 tipe likers yang bakal sering kamu temui di medsos:
- Likers simbiosis mutualisme
Tipe likers yang pertama ini biasanya baru mau nge-like kalau kamu juga nge-like postingan doi. Dengan kata lain, doi nge-like postingan kamu karena kamu udah turut berkontribusi buat nambahin total likes di postingannya. Semua menang, semua senang ‘kan?
- Likers mure
Kalau likers simbiosis mutualisme cenderung masih suka pilih-pilih mana postingan yang layak dapat likes dari doi, maka lain halnya dengan tipe likers yang satu ini. Likers mure biasanya bakal nge-like postingan apapun dari teman dekat maupun anggota keluarganya. Kamu pun engga perlu khawatir postingan kamu engga bakal dapat like sama sekali, soalnya minimal kamu pasti bakal dapat like dari doi.
- Likers caper
Mirip-mirip kayak likers mure, likers caper juga engga pelit likes. Bedanya, tipe likers ini biasanya nge-like suatu postingan buat nunjukin eksistensi doi, apalagi kalau kamu engga pernah nge-like postingan doi. Tipe likers ini bahkan juga suka nge-like suatu postingan biar dikira keren dan kekinian.
- Likers bayaran
Kalau tipe likers yang lain cenderung nge-like suatu postingan atas dasar keinginan sendiri dan dalam keadaan sadar sesadar-sadarnya, maka likers bayaran engga kayak gitu. Tipe likers ini biasanya diminta oleh para fakir likes buat nge-like postingannya. Dengan kata lain, doi sebenarnya cuma ngeramein aja dan engga jauh beda dari penonton bayaran di tv-tv.
- Likers pengekor
Skenario berikut ini biasanya bakal dipahami banget sama para likers pengekor: Wah, postingan ini kayaknya lagi ngehits banget nih. Buktinya, postingan ini udah di-like sama puluhan orang cuma dalam waktu beberapa jam aja. Ikutan nge-like ah biar dibilang up to date. Singkatnya, doi ngejalanin peran ganda sebagai anggota geng likers sekaligus followers.
- Likers pasif-agresif
Kamu mendadak batalin acara sama teman kamu, eh tapi kamu malah check in bareng teman kamu yang lainnya. Dijamin, teman kamu yang engga jadi pergi sama kamu bakal nge-like postingan kamu tanpa berkata apa-apa lagi buat nunjukin… Ya kamu tahu lah intinya gimana.
- Likers kepleset
Lagi kepoin Instagram mantan, terus engga sengaja nge-like fotonya yang udah jadul parah. Hal tersebut biasanya bakal dialami sama para likers kepleset, yang mungkin layar smartphone-nya terlalu licin sampai-sampai jarinya kepleset pas lagi scrolling. (sds)
