Genmuda – Demonstrasi sekitar 200 ribu warga berbaju koko di Sudirman-Thamrin-Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12) menarik perhatian media internasional. Mereka kagum segitu banyak warga bisa tahan beraksi di tengah hujan sambil ibadah bersama.
Berdasarkan informasi dari media lokal, demonstrasi itu kan tujuannya menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) buat diadili karena dugaan penistaan agama. Namun, media-media asing justru punya sudut pandang unik cenderung nyeleneh soal demonstrasi besar hari ini.
Di bawah ini adalah beberapa cuplikan yang Genmuda.com ambil tanpa mengurangi nilai informasinya. Coba Kawan Muda amati, engga sedikit juga yang salah fokus loh!
1. Bromance Jokowi-Ahok
Yang satu udah jadi Presiden RI, sementara yang lainnya sedang masa sulit sebagai Gubernur. Meski begitu, USNews.com, Jumat masih ngeliat ada bromance antara Jokowi-Ahok. Mereka engga nyebut hubungan kedua tokoh itu sebagai political ally.
2. “Monus”
Situs berita Australia, ABC.net.au juga jelasin jalannya demonstrasi. Uniknya, penulis berita di situs itu berusaha menuliskan singkatan Monumen Nasional pakai logat Australia. Singkatan yang seharusnya ditulis Monas pun berubah jadi “Monus.”
3. Senyum polwan cantik
The friendly faces of police with roses in hand at Jakarta's "super peaceful rally" greeting the participants pic.twitter.com/hMebXgfi5p
— Saifulbahri Ismail (@saifulCNA) December 1, 2016
Sementara itu, berita portal Channelnewsasia.com ketauan banget ditulis sama wartawan cowok yang ‘cowok banget.’ Ketika orang fokus ngasih foto demonstrasi yang dramatis, doi malah masukin foto polwan cantik lagi pada senyum manis. “Modus lo ketauan, bang!”
4. Kenapa jadi ngomongin politik
Meski para demonstran udah bilang demo itu terkait dugaan penistaan agama, reuters.com masih aja menyangkutpautkannya sama urusan politik. Kantor berita itu bilang kalo demo ini bikin posisi Ahok merosot ke peringkat dua di Pilkada DKI. Padahal, yang dituntut demonstran kan kesetaraan hukum.
5. Ada juga yang melebih-lebihkan…
Engga bisa dihindari, ada juga media yang ngegoreng peristiwa ini dengan lebay. Misalnya aja pada berita yang ditulis Bangkokpost.com. Dari berita itu, kesannya ini jadi konflik antar agama. Kawan Muda jangan anggep seperti itu ya. Selalu waspada dan selektif dalam menerima sebuah informasi, soalnya kita harus tetep respect satu sama lain meski latar belakang, agama, dan kepercayaan kita beda. Karena orang bijak pernah bilang, “banyak temen makin banyak juga rejekinya.” (sds)