Genmuda – Bangun tidur main hp, mau tidur main hp, dan kalau bisa pas mimpi juga main hp; kira-kira itulah yang jadi rutinitas masyarakat sekarang ini. Tapi, kamu tahu engga, Kawan Muda, kalau ternyata main hp jelang tidur bisa ganggu waktu tidur kamu sampai satu jam setiap malamnya?
Hal tersebut udah diungkapin sama Profesor Paul Gringras dari Evelina Children’s Hospital di London. Beliau ngejelasin kalau saat keadaan semakin gelap di malam hari, tubuh mulai memproduksi hormon melatonin yang ngebantu orang-orang buat tertidur. Tapi, sistem tersebut bisa terganggu gara-gara panjang gelombang cahaya biru hijau tertentu.
Prof Gringras pun nyaranin (atau lebih tepatnya ngedesak) supaya smartphone, tablet, dan e-readers dilengkapi dengan “modus waktu tidur” otomatis. Menurut beliau, pengaturan baru itu seharusnya bisa menyaring cahaya biru yang menunda jam tubuh dan ngebuat orang-orang terjaga di malam hari.
Di samping itu, dalam riset yang membahas cahaya yang dipancarkan oleh perangkat-perangkat berbeda dan diterbitin dalam jurnal Frontiers in Public Health, Prof Gringras nyimpulin pula kalau ada semacam kecenderungan tren pemakaian panjang gelombang “yang lebih biru dan lebih terang” pada setiap perangkat baru. Beliau bahkan nyatain kalau produsen harus nunjukin lebih banyak “tanggung jawab”.
“Itu sangat bagus untuk digunakan pada malam hari, namun mengerikan untuk digunakan pada malam hari. Ada data yang menyatakan bahwa jika Anda berada di depan salah satu perangkat tersebut di malam hari hal itu dapat mencegah Anda tertidur sekitar satu jam tambahan,” kata Prof Gringras kepada BBC News.
FYI, sebelumnya ada juga riset lain yang udah nunjukin kalau manusia sebenarnya bisa tidur sampai 48 jam alias 2 hari penuh. Tapi — ada tapinya — itu bakal terjadi kalau kita ditinggalin sendiri di kegelapan tanpa adanya stimulasi dan pola tidur.
Dua penjelajah bernama Josie Laures dan Antoine Senni udah ngejalanin tinggal di gua gelap selama berbulan-bulan buat nguji efek isolasi dan kesendirian pada tubuh manusia. Hasil eksperimen mereka itu pun merupakan bagian dari sebuah riset tahun 1965 yang dimuat dalam The Atlantic.
Meski begitu, bukan berarti kamu bisa pergi ke hutan dan langsung tidur berhari-hari ya, Kawan Muda. Ingat, kamu bukan Tarzan loh! (sds)