Mengenal ‘SXSW,’ Festival Musik, Film, dan Teknologi ‘Alternatif’ Terbesar yang Tahun Ini Berlangsung 10-19 Maret
Genmuda – Istilah SXSW satu atau dua kali muncul di berbagai forum dan media online sejak Januari dan intensitasnya nambah memasuki Maret 2017. Lain banget dari istilah “NSFW” yang maksudnya bokep, SXSW merupakan sebuah nama festival musik, film, teknologi, dan budaya alternatif internasional yang tahun ini berlangsung 10-19 Maret.
Akronim itu merupakan kepanjangan dari South by Southwest. Selain pertunjukan, acara tahunan yang terselenggara di Austin Convention Center, Texas, Amerika Serikat itu juga menggelar konferensi dan talkshow. Banyak peserta festival luncurin produk, album, atau film baru di SXSW.
Bagi musisi baru, festival ini juga dimanfaatin sebagai ajang nyari label rekaman. Tahun 1994, band The Hanson diaudisi oleh beberapa label rekaman hingga akhirnya dipanggil Christopher Sabec, seorang agen pencari bakat yang bikin band keluarga itu tanda tangan kontrak sama Mercury Records.
John Mayer dan James Blunt pun bisa punya nama kayak sekarang gara-gara dilirik produser yang lagi nongkrong di acara itu, sekitar tahun 2000an. Bahkan rapper sekelas Lil’ Wayne bisa jadi semacam “OG Rapper” kayak sekarang setelah manggung di SXSW Music Festival 2012.
Tahun ini, ada 3 perwakilan Indonesia yang dikirim buat manggung ke sana bareng lebih dari 50 ribu penampil dari seluruh dunia. Mereka adalah Kimokal, Lightcraft, dan The Trees and The Wild. Bukan engga mungkin mereka juga bakal dilirik produser-produser musik yang mau ngorbitin album mereka ke seluruh dunia. Amin.
Sedikit sejarahnya
Terus, kamu mungkin penasaran kenapa harus ada kata “alternatif” dalam definisi SXSW. Ya, karena festival ini awalnya dibuat seorang pegawai tabloid mingguan alternatif Austin Chronicles, bernama Roland Swenson tahun 1983.
Doi ngumpulin band-band indie, experimental, dan berbagai aliran alternatif lain buat gelar konser lokal tahun itu. Target pengunjungnya 150 orang, yang dateng 700 orang. Sontak, acaranya langsung dilirik sebagai festival berskala nasional. Dan sejak saat itulah SXSW diadain tiap Maret.
Sekitar 1994, film dimasukin sebagai materi konferensi bersama musik dan terciptalah SXSW Film and Multimedia Conference. Tahun berikutnya, dibuat pemisahan antara “SXSW Film” dan “SXSW Multimedia” karena peminatnya banyak. Saat teknologi berkembang pesat pada 1999, lahir lagi “SXSW Interactive” yang ngebahas soal teknologi.
Ketika budaya alternatif makin berkembang seperti minat anak muda, tema SXSW diperbanyak terus. Pada 2016 tercipta juga konferensi pendidikan “SXSW Edu,” konferensi lingkungan “SXSW Eco,” dan konferensi startups “SXSW v2v.”
Seberapa besar acaranya?
Acaranya gede banget. Laporan kegiatan tahunan yang dirilis panitia nunjukin kalo acara itu menyumbang penghasilan darah terbesar buat Austin. Tahun 2012, kas daerah bertambah 190,3 juta dollar AS (2,5 triliun rupiah) dan tahun berikutnya bertambah jadi 218 juta dollar AS (2,9 triliun rupiah).
Angkanya bertambah terus dari tahun ke tahun. Pada 2016, kas Austin bertambah sampai 325,3 juta dollar AS (4,4 triliun rupiah). Asal kamu tau aja, jumlahnya sakitar sepertiga target APBD Austin 2016-2017, yang jumlahnya 970,6 juta dollar AS. Ya, segitu besar efek festival budaya alternatif ini.
Itulah sebabnya panitia berani ngomong acara mereka merupakan festival internasional terbesar. Kepengen banget engga sih jajal seru-seruan di sana. Kamu pernah ikutan acaranya? Langsung deh tulis pengalaman kamu di bawah ini. Kalo belum pernah juga engga apa-apa kok nulis komentar, nanti kita godain. (sds)