5 Fakta Gak Penting yang Bisa Menghibur Kamu Setelah Laga Semi Final Indonesia vs Malaysia
Genmuda – Bendera Merah Putih kembali gagal berkibar lebih tinggi dari negara lain di SEA Games 2017. Timnas U-22 Indonesia kalah dari Malaysia saat laga semifinal di Stadion Shah Alam Selangor, Sabtu malam (26/8). Harapannya tinggal medali perak apabila sukses tumbangin Myanmar, 29 Agustus nanti.
Seperti halnya adu gengsi Indonesia-Malaysia dalam taraf ekonomi, politik, dan kebudayaan, pertandingan di lapangan berlangsung sengit. Meski lini belakang anak asuh Luis Milla sering ditembus umpan lambung tim besutan Ong Kim Swee, operan pendek dan skill individu Garuda Muda jauh lebih mantap dari Harimau Malaya.
Babak pertama berakhir imbang nol-nol. Babak kedua dimulai dengan perubahan strategi. Gantian Malaysia yang main operan datar sementara Indonesia mulai bertaruh pada umpan-umpan lambung. Permainan makin panas. “Melayu Derby” saling tackle sehingga banyak pemain yang guling-guling di lapangan.
Sampai babak kedua sisa lima menit pun belum ada jala gawang yang terkoyak. Paling, cuma geter-geter ketebak angin malam doang. Sampai akhirnya, tiba akhir menit 86. Menit yang paling nyebelin. Sepak pojok Safawi dieksekusi N Thanabalan dengan sundulan hingga melewati halauan tangan kiper Satria Tama.
Injury time sebanyak 5 menit yang diberikan tim wasit gak bermanfaat banyak. Indonesia gagal memanfaatkannya untuk seimbangin kedudukan hingga pluit panjang ditiup. Kekalahan Indonesia ini mungkin bikin hari Minggu ini jadi makin males. *lebay
Etapi ada juga fakta-fakta kurang penting yang Genmuda.com rangkum dalam pertandingan tadi malam. Semoga bisa menghibur kamu.
1. Matthew Davies mirip Hamish Daud
Cowok naturalisasi yang merumput di Perth Glory dan Australia U-19, periode 2013-2015 ini sekilas mirip banget Hamish Daud. Terutama, karena kumis tipis dan potongan rambut doi yang manly. Tinggal gedein badannya sedikit lagi, maka Davies beneran mirip calon suaminya Raisa kalo diliat dari jauh. Beneran!
2. Ezra Walian mirip Ge Pamungkas
Tenang. Pemain Timnas juga ada yang mirip artis. Dialah Ezra Walian yang mukanya bete mulu sehingga keliatan mirip Ge Pamungkas. Bedanya, Ge Pamungkas bikin orang ketawa karena lawakannya, sementara Ezra bikin para Ultras Malaya ngakak karena udah dua kali man-to-man sama kiper lawan, tapi gagal mencetak angka.
Sepanjang babak kedua, possitioning pemain bernomor punggung 10 itu mantap sehingga doi bisa terima umpan lambung menembus lini pertahanan Malaysia. Namun sayang, doi lambat mengeksekusinya. Pemain lawan keburu menutup segala celah dan bola gagal ditendang. Walian akhirnya digantiin Osvaldo Haay sekitar menit 70.
3. Febri Hariyadi kecil-kecil cabe rawit
Badan setinggi 166 cm anggota Maung Bandung yang kini berburu bareng Timnas U-22 gak jadi hambatan doi menangin duel dengan pemain Malaysia yang lebih tinggi. Bahkan Matthew Davies, pemain setinggi 179 cm sampai kewalahan jagain si nomor 13. Febri sering lolos dan mengancam Malaysia dengan umpan datar dari samping.
Saat dijegal tiga orang di akhir-akhir babak pertama pun Febri bisa lolos. Gak cuma di depan, doi juga main penuh ke belakang-belakang tanpa ninggalin posnya di sisi kiri. Kalo dibahasain dengan meme masa kini, Febri itu: “He protec. He attac. But most importantly, he wants to get his squad’s honour bac.”
4. Satria Tama luka-luka sendiri
Kiper andalan yang gerak-geriknya mirip Wakashimatsu itu kembali kerja keras. Sepanjang pertandingan, Genmuda.com mencatat kalo doi lakuin 3 tangkapan mantap, 3 tepisan penyelamat, dan 2 kali atraksi ke luar kotak penalti layaknya kiper legenda Prancis Fabien Barthez memotong umpan-umpan lawan.
Namun demikian, permainan niat Satria Tama bikin doi cedera sendiri. Sekitar menit 70, tim medis dipanggil untuk benahi otot paha kanan Satria Tama yang ketarik. Selama sepuluh menit berikutnya, Satria gak bisa nendang bola sama sekali. FYI, itu bukan kali pertamanya Satria cedera demi selamatkan gawang.
5. Kiper Malaysia juga luka-luka sendiri
Begitu pula dengan kiper Malaysia, Haziq Nadzli. Setelah Malaysia mencetak angka di menit 87, doi mendadak tersungkur. Padahal, lapangan doi sama sekali gak diserang apalagi lakuin penyelamatan kayak Satria Tama. Empat petugas medis yang dipanggil ke lapangan kemudian balik ke tempat asal setelah waktu terbuang lima menit.
Bukan Genmuda.com yang ngomong, nih. Komentator stasiun TV swasta yang siarin pertandingan itu bilang kalo kejatuhan tiba-tiba sang kiper adalah taktik Malaysia mengulur waktu. Gak tau ada hubungannya atau gak. Pelatih Malaysia sempet bilang ke espnfc.com, kalo Malaysia mengincar menang. Bukan main cantik. (sds)