Genmuda – Berbagai daya tariknya bikin Inggris dipandang memukau di mata orang Indonesia. Mulai dari kultur olahraga, arsitektur bangunan yang unik, musiknya yang edgy, cuaca yang adem, atau seksinya logat bahasa mereka.
Anak-anak muda Indonesia banyak yang rajin nyari beasiswa supaya bisa gratisan tinggal di negara kelahirannya Harry Potter. Satu atau dua hari tinggal di situ pastinya menyangkan. Kalo udah menahun kayak warga lokal, mungkin kamu bakal ngerasa lebih enak tinggal di Indonesia daripada di sana.
Kenapa gitu? Soalnya berbagai data bilang kalo ‘super’ bebasnya gaya hidup di Tanah Ratu Elizabeth itu berbanding lurus sama ‘super’ ketatnya aturan dari pemerintah supaya kehidupan warganya seimbang. Udah gitu, ada juga cerita duka turis Indonesia yang berkunjung ke sana. Lebih jelasnya, simak aja dibawah ini!
1. Cabut sekolah ditangkep polisi
Bukan cuma diomelin guru dan orang tua, polisi Inggris juga bertindak menangani siswa yang cabut sekolah. Siswa yang ketauan berkeliaran di jam sekolah bakal diamankan. Ya, mereka bakal diinterogasi layaknya kriminal.
Meski begitu, siswa yang cabut engga akan dimasukan ke penjara, kok. Mereka dianterin (paksa) ke sekolahnya lagi. Bila ada perlawanan atau terlalu keras kepala, polisi bisa menahan siswa badung di tempat lain untuk dinasihati.
Data semua siswa cabut juga dimasukin ke bank data kepolisian atau nyaris sama seperti ‘daftar hitam’ pelaku kriminal. Buat orang tua/wali siswa yang udah kegep cabut dua kali juga dikenakan hukuman denda 50 poundsterling.
2. Download karya bajakan bisa diomelin ISP
Jangan kaget, ya. Penyedia jasa internet, atau internet service provider (ISP) sebenernya punya catetan konten-konten bajakan yang di-download. Dengan kata lain, mereka tau perbuatan kriminal kamu di Internet. Untunglah di Indonesia para ISP masih cuek ngelihat netizen yang nakal.
Lain halnya dari Inggris. Pen-download konten bajakan bakalan dikirimi semacam surat peringatan ke alamat rumah yang intinya berisi “Get It Right from a Genuine Site!” Itu merupakan program kerjasama Pemerintah Inggris sama beberapa ISP yang berlangsung Januari 2017.
3. Bakalan susah search karya bajakan
Engga sampai di situ, pemerintah Inggris juga bekerjasama dengan Google dan Bing demi berantas pembajakan. Dua perusahaan raksasa itu kini lagi memperbarui sistem mesin pencarian mereka supaya engga nampilin konten bajakan sama sekali. Rencananya, fitur itu bakal tersedia 1 Juni 2017.
Terobosan macam itu dinilai perlu soalnya pembajakan di Inggris udah gila-gilaan. Misalnya netizen search kata kunci “download Coldplay song” hasil nomor satunya merupakan situs download mp3 bajakan, bukan iTunes atau Spotify.
Kenapa yang bajakan bisa muncul paling atas? Tentu aja karena kontennya lebih sering di-klik daripada situs download resmi. Atas dasar data itulah Pemerintah Inggris bertindak lebih galak.
4. Jalan raya non-tol di London ada harganya
Ya. Ada sistem road pricing jalan raya Ibu Kota Inggris. Ada juga denda tambahan di area Low Emission Zone. Mobil diesel, tua, dan berpolusi tinggi bakal dikenai denda harian tiap kali melaju di jalan itu. Supaya engga didenda, pemiliknya kendaraan tersebut cuma punya dua pilihan, yaitu pasang filter tambahan atau beli kendaraan baru.
5. Biaya hidup sampai 3 kali lebih mahal
Semua orang Indonesia yang pernah ke Inggris bilang kalo biaya hidup di sana lebih mahal. Secara statistik, mahalnya bisa sampai 74,86%. Itu baru biaya konsumsinya doang, loh. Harga sewa tempat tinggal di sana tingginya 195,72% dari di Indonesia.
Liat sendiri kan kalo lima hal di atas yang pada akhirnya bikin turis Indonesia makin homesick. Gimana menurut Kawan Muda? Jangan lupa loh tinggalin komentar atau pengalaman lainnya kalo kamu tinggal di Inggris. (sds)