Genmuda – Kabar gembira nih buat kamu para penggemar band Cokelat alias Bintang Cokelat, Kawan Muda. Setelah 8 tahun, band idola kamu itu akhirnya kembali dengan sebuah album baru yang bertajuk ‘#Like!’.
Selama sewindu ini, kamu mungkin bingung dan bertanya-tanya ke mana sebenarnya Cokelat dan akankah mereka ngerilis karya baru lagi atau engga. Kini, penantian kamu itu pun udah terjawab lewat perilisan album ‘#Like!’ di Beer Brother, Kemang, Jakarta, Rabu (30/3).
Album ‘#Like!’ bisa dibilang turut nyeritain tentang perjalanan karir Cokelat selama 20 tahun ini. Walau nuansa rock alternative masih bisa kamu temuin di album tersebut, ada pula nuansa baru dari kehadiran Jackline, vokalis yang 5 tahun belakangan ini selalu manggung bareng 2 personil Cokelat lainnya, Edwin (gitar) dan Ronny (bass), sekaligus bikin medsos Cokelat ramai dengan tagar #vokaliscokelatcantik.
Lantas, ada cerita apa lagi sih di balik proses pembuatan dan peluncuran album ‘#Like’? Well, dari sekian banyak cerita yang ada, berikut ini adalah 7 fakta menarik di antaranya, yang udah diungkapin para personil Cokelat di acara konferensi pers peluncuran album mereka tersebut:
-
Album indie perdana
Engga kayak sebelum-sebelumnya, buat album mereka yang kali ini para personil Cokelat benar-benar sepenuhnya terjun langsung buat ngurusin ini-itunya. “Ini unik banget. Untuk pertama kalinya setelah Cokelat berumur 20 tahun, kami turun sendiri mempelajari semua cara merilis album,” kata Ronny.
Yang lebih menariknya lagi, Edwin pun nambahin kalau doi dan kedua personil Cokelat lainnya bakal turun tangan sendiri buat ngejual album ‘#Like!’. “Album ini Cokelat secara indie, jadi kami terlibat langsung. Bahkan, kami akan tur menjual albumnya langsung,” ujarnya.
-
Sempat mau coba-coba konsep musik lain
Kayak yang udah Genmuda.com bilang di awal, album ‘#Like’ memang masih nampilin konsep musik rock alternative yang pada dasarnya udah jadi ciri khas Cokelat. Meski begitu, selama 8 tahun ini para personil Cokelat ternyata sempat beberapa kali mau coba konsep musik lain, kayak misalnya Brit pop.
“Selama 8 tahun, saya dan teman-teman memang cukup menguras hati dan pikiran soal konsep musik. Sempat mau coba yg aneh-aneh, tapi pada akhirnya teman-teman pada bilang kalau wilayah musik rock alternatif Cokelat sudah kental. Akhirnya, kami membuat warna 90-an dengan nuansa masa kini,” jelas Ronny.
-
7 trek hasil karya Jackline
Dari total 9 trek yang ada di album ‘#Like!’, 7 di antaranya ternyata merupakan hasil karya Jackline loh, Kawan Muda. Bahkan, Jackline sendiri sebelumnya sama sekali engga pernah tahu kalau dirinya sebenarnya punya bakat terpendam buat nulis lagu.
“Dari 9 lagu, ada 7 lagu aku. Sebelum gabung Cokelat, aku engga pernah tahu aku bisa bikin lagu. Setelah ketemu sama mereka, aku merasa ketemu senior yang tepat yang bisa kasih aku bimbingan,” ungkap Jackline.
-
Lagu-lagu eksrem
Walau masih nampilin ciri khas Cokelat, ternyata ada pula beberapa lagu di album ‘#Like!’ yang merupakan hasil eksplorasi terbaru Cokelat yang sekarang. Sebut aja lagu ‘Ingin-ingin’, yang turut ngehadirin nuansa funk tentu engga bakal kamu temuin di karya-karya Cokelat yang sebelumnya.
“Walaupun lagu baru, orang akan tahu itu Cokelat. Tapi, ada juga beberapa yang ekstrem banget. Contohnya, ada kolaborasi bareng Marcel dengan musik funk,” beber Edwin.
-
Lagu-lagu yang wajib didengerin
Menurut Ronny, kamu sebenarnya harus ngedengerin semua lagu yang ada di album ‘#Like!’ dari awal sampai akhir tanpa terkecuali. Tapi, kalau disuruh milih mana yang paling harus, wajib, kudu, mesti banget kamu dengerin, doi ngerekomendasiin single ‘#Like!’, ‘Suara Derai’, dan tentunya ‘Ingin-ingin’.
FYI, single ‘#Like!’, yang merupakan single pertama dari albumnya, ternyata dibikin cuma dalam waktu 20 menit di belakang panggung pas Cokelat lagi tur. Sementara itu, ‘Suara Derai’, yang turut ngelibatin Che Cupumanik, bisa dibilang merupakan salah satu konsep bernegaranya Cokelat.
-
Target pasar
Dengan mengusung konsep “warna 90-an dengan nuansa masa kini”, engga heran kalau Cokelat yang sekarang berniat pula buat ngegaet fans-fans baru, engga cuma fans-fans mereka yang udah lama ngikutin perjalanan karir mereka. Meski begitu, bukan berarti Cokelat ngelupain fans lama mereka gitu aja dan cuma berfokus ke kelompok umur tertentu.
Buktinya, di luar album ‘#Like!’, Cokelat juga udah nge-recycle tiga lagu lama mereka yang memang udah ikonik banget. Berjudul ‘Karma’, ‘Jauh’, dan ‘Segitiga’, ketiga lagu itu pun bisa kamu nikmatin di kanal YouTube-nya Cokelat.
-
Harapan Cokelat
Pada dasarnya, Cokelat berharap supaya album ‘#Like!’ bisa jadi inspirasi bagi para Bintang Cokelat dan masyarakat secara luas. “Semoga buah pikiran kami dan harapan kami untuk bisa menginspirasi teman-teman bisa tersampaikan. Semoga hidup teman-teman bisa jadi lebih baik setelah mendengarkan album kami,” kata Jackline.
Meski begitu, Cokelat berharap pula supaya album ‘#Like!’ bisa turut jadi penyegaran buat industri musik Indonesia. “Dengan Cokelat mengeluarkan album ini aja, itu udah jadi bentuk eksistensi kami yang tanpa henti. Kami akan terus berkarya, tapi yang paling penting mudah-mudahan album ini bisa kembali menyegarkan industri musik Indonesia,” tambah Edwin.
Engga ketinggalan, hari ini, Kamis (31/3), Cokelat rencananya juga bakal ngerilis video klip single kedua dari album ‘#Like!’ yang berjudul ‘Sesal’. So, kalau kamu ngaku Bintang Cokelat, buruan beli album ‘#Like!’. Ingat, jangan cuma modal download atau ngopi CD teman doang ya, Kawan Muda! (sds)