Pensiun dari Klub, Ini 7 Momen Penting yang Buffon Rasain Bersama Juventus sejak 2001
Genmuda – Menyusul Arsene wenger cabut dari Arsenal, Buffon berniat pensiun dari Juventus pada laga Juventus vs Hellas Verona 19 Mei mendatang. Bersama klub bermarkas di Turin itu, Buffon berbagi banyak momen penting.
Niat kiper berusia 40 tahun itu diungkap pada konferensi pers Kamis (17/5). Dikutip CNN Indonesia, Buffon bilang, “Saya pikir ini cara terbaik untuk mengakhiri petualangan indah.”
Mantan kiper AC Parma itu ditawari perpanjangan kontrak, namun niatnya keluar dari Juventus udah bulat. “Tawaran dari klub lain juga berdatangan, baik untuk hadir di dalam atau luar lapangan.”
Salah satu klub yang mempertimbangkan Buffon yaitu Liverpool. Soalnya, Jurgen Klopp, pelatih Liverpool emang lagi nyari kiper baru buat musim depan.
Tapi, kemungkinan itu belum jelas berhubung Buffon masih bakalan “pikir-pikir” hingga satu atau dua hari ke depan. Mungkin, doi masih ingin mengenang momen-momen penting bersama Juve, seperti di bawah ini.
1. Dibeli dengan harga tertinggi buat ukuran kiper
Goodbye to an ??@azzurri legend ?
Forever a #WorldCup winner, @gianluigibuffon ?? pic.twitter.com/2W2dYu24BV
— FIFA World Cup ? (@FIFAWorldCup) November 13, 2017
Musim Pans 2001 adalah momen mencengangkan buat para fans Juventus. Zinedine Zidane dijual ke Real Madrid dengan harga fantastis. Pemasukan itu langsung dipakai untuk beli pemain-pemain muda berbakat.
Salah satunya adalah Buffon yang berusia 23 tahun, dibei dari AC Parma dengan harga 51 juta Euro. Sejak kepindahan doi ke Juventus sampai sekarang, belum ada kiper yang diperjual-belikan dengan harga segitu.
2. Memastikan Juve masuk Final UCL 2003
Performa Buffon sepanjang UEFA Champions League (UCL) 2003 terbilang jempolan. Doi masih muda, stamina masih banyak dan cekatan. Misalnya, saat doi menghalau sundulan terbang Filippo Inzaghi di kala Juventus kontra dengan AC Milan, dua klub bebuyutan saat itu.
3. Nyaris menang Ballon d’Or 2006
Kemahirannya terus meningkat, aksi penyelamatan terus doi lakuin, scudetto diperoleh, dan trofi Piala Dunia 2006 diangkat. Para pengamat sepakbola melirik Buffon buat memperoleh Ballon d’Or 2016.
Namun sayang, voting dewan juri berkata lain. Penghargaan bergengsi buat pemain sepakbola terbaik di dunia itu jatuh ke Fabio Cannavaro. Namun begitu, Buffon gak menutup tahun dengan tangan hampa.
Doi memeroleh Penghargaan Lev Yashin, penghargaan buat para penjaga gawang terbaik di Piala Dunia.
4. Dipaksa turun kasta
Tahun 2006 juga menjadi tahun yang pahit buat Buffon. Soalnya, tim Juventus terpaksa turun kasta ke Serie B lantaran kecurangan pengaturan pertandingan yang dilakuin jajaran petinggi Juventus.
Polisi mengendus kecurangan Fabio Capello sepanjang masa baktinya melatih Juventus periode 2004-2005. Dia melakukan trik dan intrik ke panitia Serie A untuk memilih wasit yang memimpin pertandingannya.
5. Naik kasta lagi
Tentu aja Liverpool cuma merasakan pahitnya turun kasta selama satu musim 2006/07. Pada musim berikutnya hingga sekarang, tim berjuluk Bianconeri mendominasi Serie A.
6. Penantian bermusim-musim
Namun demikian kembalinya Juve ke Serie A gak berjalan mulus. Musim 2007/08 berakhir tanpa angkat trofi. Musim berikut-berikutnya pun demikian hingga kehausan gelar itu berhenti tahun 2012. Bersama squad berbaju putih-hitam, Buffon angkat piala Serie A.
7. Buktiin diri sampai sekarang
Sebagai salah satu pemain paling tua di klub, Buffon tetap tunjukin performa gak kalah dari pemain lebih muda. Bahkan, doi tetep dipilih sebagai pemeran utama dan menyabet banyak juara liga lokal.
Apapun pilihan Buffon nanti, entah kembali membela tim lamanya Parma, nyebrang ke Liga Inggris bersama Liverpool, atau beneran pensiun dari sepakbola, Genmuda.com doain itu pilihan terbaik dan bikin karier kamu terus menanjak sampai akhirnya Juve juara Liga Champions. Amiin. (sds)