Sabtu, 2 November 2024

Genmuda – Ada yang bilang, cowok adalah tukang bohong. Udah jarang ngomong, sekalinya buka mulut dusta semua yang keluar. Ngaku masih jomblo, padahal pacarnya tiga. Ngaku selebgram, padahal postingannya ngedit foto orang.

Peristiwa bohong kayak di atas pasti sering banget kamu temu kan? Pada dasarnya semua orang tukang bohong, gak peduli jenis kelaminnya. Ya, dong. Semua orang pasti pernah menutupi atau melebih-lebihkan fakta dalam pembicaraannya, –entah itu soal asmara, karir, keuangan, atau politik.

Namun demikian, ada momen ketika bohong itu merupakan hal wajar dan gak mungkin dipermasalahin layaknya kebohongan cowok supaya bisa selingkuh. Misalnya, momen-momen kayak gini.

1. Saat ditanya “Aku keliatan gendut gak pakai baju ini?”

via Istimewa

Dijawab gendut, pasti bakalan ngamuk. Dijawab kurus, pasti menuduh kamu ngibul (meski doi sebenernya emang kurus). Maka, tutupilah fakta dan alihkan pembicaraan. Bilang aja gini, “Cakep. Malah, bajunya yang keliatan keren karena kamu pakai.”

2. Saat wawancara kerja

Jangan polos-polos banget lah kalo lagi wawancara kerja atau magang. Pertanyaan, “Apa kelemahan kamu?” dari pewawancara kerja bukan berarti harus dijawab sepenuhnya jujur dengan jabarin kelemahan kamu dari A sampai Z. Nama kamu pasti dicoret dari daftar calon pekerja.

Ceritain aja kelemahan apa adanya (kalo bisa, yang gak berhubungan dengan kerjaan), terus bilang kamu lagi berusaha sebaik mungkin memperbaiki kekurangan itu.

3. Saat pengen ngasih surprise

via Istimewa

Kamu pengen bikin surprise ulangtahun ke seseorang. Dia kamu ajak pergi ke suatu tempat. Saat ditanya alasan kamu ngajak dia pergi, masa iya kamu jawab jujur kayak gini: “Mau ngasih surprise ke lo.” Ya mikir aja, itu sih bukan kejutan tapi ‘ajakan’.

4. Saat memuji anak kecil

Keponakan kamu yang masih TK ikut lomba nyanyi di kelurahan. Penampilannya kacau-balau dengan suara fals gak karuan, tapi dia terlihat bersemangat menekuni dunia tarik suara.

Kalo kamu jujur bilang penampilannya jelek, kamu adalah orang paling jahat sedunia. Mending bilang dia tampil keren terus dorong dia lebih rajin latihan nyanyi supaya penampilan berikutnya lebih keren lagi.

5. Saat ingin nenangin orang

via tenor.com

Tiba-tiba, sahabat kamu nangis histeris karena cowoknya selingkuh sama cewek lain yang ia kira lebih baik dari dirinya. Pasti kamu bakal tenangin sahabat kamu bahwa masih banyak cowok baik yang mau sama dia karena dia jauh lebih baik daripada si cewek selingkuhan itu, kan? Padahal, mungkin gak gitu-gitu banget, sih.

6. Saat belanja pribadi

Ceritanya, kamu punya bujet 3 juta rupiah untuk beli ponsel baru. Proses tawar-menawar di counter ponsel berlangsung alot hingga penjualnya nanya kamu punya bujet berapa.

Demi berhemat dan dapat harga terbaik, mending jangan jawab jujur punya 3 juta karena si penjual bakalan ngasih harga lebih tinggi. Kalo bilang cuma punya 2,5 juta rupiah, mungkin penjualnya baik dan ngasih diskon lebih.

7. Saat menyelamatkan nyawa orang

via tenor.com

Semoga kamu gak perlu ngeliat musibah yang megancam nyawa, tapi apabila kamu terlibat, ingatlah bahwa berbohong itu perlu demi menyelamatkan nyawa orang. Misalnya, gini.

Saat kecelakaan lalu-lintas ada perempuan yang terkulai lemas sementara suaminya udah gak bergerak di aspal. Pas digotong ke ambulans, perempuan itu nanyain kabar suaminya. Mending dijawab bohong.

Setelah perempuan itu dirawat dan pulih, baru kabarin bahwa suaminya gak selamat. Kalo kabar buruk diberi saat perempuan itu lemah, takutnya dia shock terus malah kenapa-napa. Ngeri, kan?

Jadi peristiwa apa lagi yang sebaiknya ditanggapi dengan berbohong? Kalo kamu punya pendapat sendiri langsung aja dikomentarin. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.