8 Cerita dari Syuting Film yang Nutup Sarinah Thamrin, ’22 Menit’ (Katanya, Ada Chris Hemsworth)
Genmuda – Kawan Muda yang main ke Car Free Day Thamrin 15 April kemarin pasti kebingungan, deh. Area simpang Sarinah di tempat itu ditutup sama polisi dan ada kericuhan. Iya, lah. Area itu dipakai syuting film “22 Menit.”
Pengambilan adegan di kawasan Thamrin bakal diterusin hingga total 21 hari. Jadi, tiap Sabtu-Minggu, penutupan area itu masih berlaku kira-kira sampai 3 minggu ke depan.
Rencananya, film garapan Sutradara Eugene Panji bakalan tayang 5 Juli nanti di bioskop-bioskop Tanah Air. Filmnya bakalan seru karena digarap dengan niat banget berdasarkan fakta-fakta ini.
1. Bercerita tentang rangkaian bom di Indonesia

Terbilang berani, “22 Menit” bakalan cerita soal rangkaian teror bom di Jakarta. Salah satunya adalah Peristiwa Bom Sarina, Januari 2016. Makanya, proses syuting dibuat serealistis mungkin.
Saat ditutup Minggu pagi (15/4), terlihat pemeran figuran pada akting panik, tercium bau asap mengepul, dan terdengar letusan tembakan. Semoga engga kejadian lagi, ya.
2. Memakai cara polisi

Engga asal, tim produksinya Eugene dibimbing polisi. Mereka diajarin cara-cara polisi menangani teror. Mereka sampai diajak ke laboratorium forensik serta berkenalan dekat sama bagian penjinak bom dan detasemen khusus.
3. Senjatanya juga dari polisi

Realisme syuting engga berhenti sampai situ. “Senjata yang kami gunakan juga dari polisi,” kata Eugene dikutip tempo.co, 15 April.
4. Riset panjang dan mendetil

Selain diajarin, tim produksi juga lakuin riset sendiri selama 1,5 tahun. Dengan izin pihak terkait, Eugene dan timnya mempelajari frame by frame kejadian pengeboman di Sarinah melalui rekaman CCTV. Mereka juga mewawancarai para korban.
5. Adegan ledakan gak terjadi di Jakarta
08.38 Rencana pengalihan arus lalu lintas dalam rangka kegiatan pengambilan Dokumentasi Film & Gambar di Perempatan Sarinah Jl. MH. Thamrin Minggu 15 April 2018 pukul 11:00 s/d 16:00 WIB. pic.twitter.com/FKIxQQIr2R
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) April 15, 2018
Keamanan tetap dijaga tim produksinya loh, meski syuting adegan berbahaya. Karena itu, adegan ledakan yang menimpa Starbucks engga dilakuin di Sarinah.
Melainkan, di Cikeas. “Kan, engga bisa ngebom di Jakarta. Makanya, kami bikin setting ledakan di Cikeas, Kabupaten Bogor,” kata Eugene.
6. Film teror bom pertama

Film garapannya, menurut Eugene, adalah film teror bom pertama di Indonesia. “Kalau tidak difilmkan, anak-anak sekarang engga akan tahu kejadian-kejadian itu,” terang Eugene.
7. Cara bikin film yang engga biasa

FYI, Eugene pernah bikin film “Cita-citaku Setinggi Tanah” sekitar 2013 lalu dengan cara yang sama engga biasanya. Film itu diproduksi selama 2,5 tahun karena mengajak orang-orang yang belum pernah garap film.
“Saya pernah menjadi orang yang tidak bisa apa-apa. Kalau tidak diberi kesempatan (untuk membuktikan diri), semua orang pasti akan begitu-gitu saja,” tutur Eugene.
8. Katanya, ada Chris Hemsworth

Sejauh ini, Eugene bilang pemeran utama film itu adalah Ario Bayu. Namun, di set tampak cowok pirang berewokan berbadan kekar. Tampangnya mirip banget kayak Chris Hemsworth pemeran Thor. Mungkinkah? (sds)