Genmuda – Tahun 2020 peradaban manusia di ambang kepunahan setelah kemunculan sejumlah monster yang mengamuk dan menerkam makhluk apapun yang membuat keributan. Meski gak bisa melihat, monster itu hanya bisa melacak dari sumber suara keras di sekitar mereka.
Para manusia yang terkepung di antara para monster dipaksa bertahan hidup dalam kesunyian. Mereka berkomunikasi dengan bahasa isyarat sambil tetap waspada tidak membunyikan suara keras. Salah sedikit, nyawa taruhannya.
Premis itulah yang coba angkat oleh John Krasinski, sutradara sekalihus pemain di film “A Quiet Place”. Enggak perlu banyak dialog atau pun tokoh, film ini terbukti ampuh membuat adrenalin dan detak jantung penonton ‘ketar-ketir’. Berikut Genmuda.com kasih review filmnya buat Kawan Muda.
Horror survivor
Hampir 15 menit pertama penonton langsung terlibat langsung dalam prolog film lewat sosok Lee (Krasinski) dan Evelyn (Emily Blunt). Seperti umumnya film berlatar post apocalypse, suami-istri itu mencari persedian barang dan obat-obatan di sebuah kota terpencil dengan membawa tiga orang anak mereka Regan (Millicents Simmonds), Marcus (Noah Jupe), dan Beau (Cade Woodward).
Gak lama setelahnya bencana datang ketika si bontot, Beau, mengambil sebuah mainan dan tanpa sengaja membunyikannya di tengah hutan. Dalam hitungan persekian detik, sebuah monster langsung mencabik bocah kecil itu dengan sadis tanpa ampun.
Satu tahun berlalu, Lee dan keluarganya mencoba berbagai cara untuk mencari jalan keluar dari krisis umat manusia, termasuk mencari kelemahan dari para monster. Masalah baru juga muncul saat Evelyn hamil, dimana hampir mustahil membiarkan seorang ibu gak berteriak saat proses persalinan plus adanya tangisan bayi. Kira-kira apakah keluarga ini bisa bertahan gak ya?
Minim tokoh tapi ceritanya ‘dapet banget’
Sebagai ayah, Lee berusaha mati-matian melindungi keluarganya, termasuk membuatkan alat bantu pendengaran untuk anak pertamanya, Regan, yang merupakan tuna rungu. Evelyn hadir sebagai sosok ibu pemberani dan rela ngelakuin apa aja demi anak-anaknya.
Marcus digambarin sebagai seorang anak pemberani, sedangkan Regan menjadi seorang kakak yang pintar sekaligus kunci utama dari film ini. Bisa dibilang semua anggota keluarga ini punya perannya masing-masing dan gak dibuat lebay.
Minimnya tokoh justru membuat inti ceritanya lebih ngena dan dapat diterima oleh akal sehat. Siap-siap aja jantung kamu dipaksa olahraga dengan sejumlah scare scene dan sound effect yang pas.
Detil tapi ada yang kurang
Lebih lanjut naskah yang ditulis keroyokan oleh Bryan Woods, Scott Beck, dan John Krasinski terbilang komplit menggabungkan tiga genre sekaligus, horor, thriller, dan drama. Ceritanya gak bertele-tele dan fokus pada cara ‘bertahan hidup’ di tengah ancaman monster. Sedangkan bumbu dramanya cuma butuh ada di satu adegan yang rasanya bisa bikin semua penonton haru.
Secara sinematografi “A Quite Place” terbilang cukup rapih dan detil menggambarkan keadaan krisis para tokohnya. Mulai dari semua karakter yang bertelanjang kaki dan menaburkan pasir ketika berjalan sehingga gak menimbulkan suara. Suara kecil dari tikus yang bisa didengar oleh monster sampe tetangga psikopat yang dengan sengaja memancing suara bising. Ini nyebelin banget sih, asli.
Penonton juga gak dibuat kebingungan oleh kondisi Regan, sejak awal Krasinski sengaja ’nge-mute’ setiap suara dalam adegan Regan, termasuk suara mainan Beau. Walau menggunakan bahasa isyarat, namun hal itu justru membuat kesan dramatis film ini makin ‘ngena’.
Tapi nih, di balik semua aspek yang super keren detil itu penulis masih melihat beberapa editing adegannya kurang rapih. Seperti saat kamera menangkap gambar rumah, namun di sisi lainnya rumah tersebut hilang. Padahal angle kamera cuma bergeser dari samping ke depan. Yang paling janggal, ada adegan dimana posisi tokohnya berpindah tempat tanpa digambarkan prosesnya.
Well, walau begitu catatan penulis di atas mungkin terbayar lunas oleh keseluruhan jalan cerita “A Quite Place” yang berdurasi 90 menit. Sebentar emang, tapi Genmuda.com yakin banget film ini gak akan ngecewain kamu. Di Indonesia filmnya tayang mulai Selasa (3/4). Kamu yang penasaran langsung aja simak trailernya di bawah: