Genmuda – Di Antara banyaknya penampil alunan musik kekinian, ada dua penampil yang kental banget dengan nuansa rap pada We The Fest 2018 hari pertama, Jumat, (21/7). Merekalah rombongan Ramengvrl dan rombongan Laze.
Kenapa disebut rombongan? Karena, dua rapper itu berkolaborasi sama musisi yang notabene punya project lain. Bukan cuma ditemani DJ, dua rapper itu ditemani segambreng tim yang megang instrumen alat musik.
Meski beda panggung, Ramengvrl di Panggung This Stage is Bananas sementara Laze di Another Stage, penampilan keduanya mirip. Konsepnya mirip banget penampilan band rap/rnb era 2000-an, masa pensi SMA lagi ramai-ramainya.
Ramengvrl ngocol undang musisi kondang
Di poster WTF, Ramengvrl udah ngasih bocoran bahwa doi bakalan manggung sama GBrand dan Keilanboi, dua entitas rap yang sering kolaborasi. Kenyataannya, cewek rapper bawa lebih banyak artis beken.
Misalnya aja, Iqbaal “Dilan.” Dia kebagian sahut-sahutan rap bareng anak-anak GBrand dan Keilanboi. Meski cuma dapat jatah 1 verse pendek, penampilan doi fresh, enerjik, dan bikin penonton cewek teriak histeris.
Selanjutnya, Ramengvrl berduet sama Iwa K bawain lagu “Nombok Dong!” Agak aneh mendengar rapper cewek itu ngerap berbahasa Indonesia karena biasanya doi ngerap fasih dalam Bahasa Inggris.
Kepada Ramengvrl, Iwa K bilang, “Gue suka banget suara lo. Makanya, gue gak ragu berkolaborasi dengan lo.”
Belum selesai di situ, cewek rapper itu kemudian ngundang Rayi RAN ke atas panggung. Sama-sama rapper, kedua bintang itu sahut-sahutan dengan apik mengikuti beat lagu.
Secara keseluruhan, Ramengvrl tampil ngocol seperti biasa dan berani ngomong alat kelamin wanita menggunakan pelantang suara. “Biar aja lah ya. Ini kan We The Fest!” kata Ramengvrl dalam Bahasa Inggris.
Laze lebih realis
Sementara Ramengvrl ber-ngocol ria dengan lagu kayak lagi pesta, Laze tunjukin rap yang “berat.” Ditulis dalam Bahasa Indonesia, lirik lagu-lagunya berisi cerita tentang perjuangannya meniti karier di blantika musik rap.
“Gue memulai karier di dunia rap dari jalanan. Dari trotoar ke trotoar gue melakukan rap battle hingga sekarang gue bisa di atas panggung ini. Gue sangat bersyukur,” cerita Laze di atas panggung.
Salah satu lagu doi bercerita pengalaman sial. Yaitu, tentang orang yang dulu punya banyak uang, naik kendaraan mewah, dan hidup enak lalu kondisi berbalik sehingga dia hanya bisa kemana-mana naik sepeda.
Ada lagi lagu yang liriknya bercerita tentang orang yang memandang orang sukses kerjanya hura-hura doang. Padahal, di balik kesuksesan itu ada banyak banting tulang dan peras keringat.
Disampaikan dengan bold, penonton sampai terbawa suasana dan (Genmuda.com 100% yakin) bahwa penonton lain pun merasa tiap lirik lagu Laze sebenarnya menceritakan pengalamannya sendiri.
Gak sendirian di panggung, Laze ditemani duet season player “jebolan” EarHouse, cafenya Endah N Rhesa. Mereka adalah Dias Betong pada gitar dan Dakoy pada terompet.
Kayak tahun 2000-an
Di akhir penampilan, baik rombongan Ramengvrl ataupun Laze sama-sama menyebar sticker. Hal itu sama persis kayak band-band rap/rnb pensi era 2000-an, misalnya band Push N Play.
Meski beda identitas, kedua rapper sama-sama ngasih angin segar buat dunia rap Indonesia. Setelah Iwa K dan Saykoji bertambah usia, mungkin Ramengvrl dan Laze yang bakal menyelamatkan dunia rap Indonesia. Amiin. (sds)