Genmuda – Kawan Muda tau gak, populasi Badak Sumatera terus berkurang selama 20 tahun terakhir. Di Indonesia, spesies tersebut udah berada pada level terancam punah. Jangan sampai anak-anak muda cuma tahu badak sumatera dari gambarnya saja.
Pesan tertulis dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar itu disampaikan Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem LHK Wiratno saat buka pameran seni badak sumatera di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (19/1).
Soalnya, jumlah badak sumatera tinggal tersisa kurang dari 100 ekor yang tersebar di Taman Nasional Way Kambas, Gunung Leuser, dan Way Kambas. “Populasi badak sumatera di area Kerinci Seblat malah tak terlihat lagi sejak 2003,” kata Ketua Pengurus Yayasan Badak Indonesia Widodo Ramono.
Secara terpisah, Country Director Indonesian Program Wildlife Conservatory Society (WCS) Noviar Andayani bilang, “Perlu survey lebih mendalam untuk ketahui angka pasti populasi badak sumatera saat ini.”
“Berapapun jumlah pastinya, populasi badak sumatera perlu terus ditingkatin,” pesan Noviar mirip banget kayak pesan perwakilan International Rhino Foundation, Susie Ellise ke Genmuda.com. Dia bilang, “Paling tidak, jumlahnya 12 ribu di Indonesia.”
Apa pentingnya Badak Sumatera?
Upaya selamatkan hewan yang juga ditemukan keberadaannya di Kalimantan itu penting karena Badak Sumatera punya manfaat besar dalam lestarikan keberlangsungan hutan.
Secara biologis, badak tersebut merupakan vegetarian pemalam hampir semua jenis tumbuhan habitatnya. Bahkan biji-bijianpun ikut dilumat.
Karena badak hidup berpindah berkeliling area sesuai pertumbuhan vegetasi makanannya, maka benih-benih dari kotoran badak tersebar ke mana-mana. Benih itu kemudian jadi tumbuhan baru sementara kotorannya jadi pupuk alami.
“Itulah sebabnya, badak Sumatera disebut sebagai tukang kebun alami,” kata Farhan, seleb pemerhati lingkungan yang bertindak sebagai moderator di acara pembukaan.
Kenapa populasinya terus berkurang, ya?
Masih banyak pihak yang merasa fungsi Badak Sumatera bukan sebagai penjaga kelestarian hutan. Melainkan, sebagai penyedia bahan baku obat “mitos.”
Sejumlah warga percaya bila bubuk cula badak adalah sumber kesehatan terbaik dan obat segala penyakit. Kepercayaan itu pun bisa dibilang mistis karena efek obat berbahan cula badak gak terbukti secara medis.
Selain itu, perluasan lahan hidup manusia dan pembabatan hutan juga mengurangi habitat alami Badak Sumatera. Karena itulah perburuan liar Badak Sumatera terus terjadi.
Apa uniknya di antara badak lain?
Badak Sumatera terbilang paling unik dari jenis lain karena merupakan badak berambut paling kecil. Badak Sumatera dewasa hanya berukuran tinggi sekitar 114-250 centimeter dengan berat 600 – 900 kilogram.
Kalo berdasarkan deskripsi Farhan, “Bentuknya mirip tapir tapi ada culanya.” Cula depan lebih panjang dari cula belakang.
Pesan melalui pameran seni
Kesadaran menyelamatkan Badak Sumatera bisa dilakuin dari segala bentuk. “Bagaimanapun, cerita mengenai badak sumatera harus disebarluaskan untuk tumbuhkan kesadaran menyelamatkannya,” kata Susie Ellis.
Salah satunya dengan bikin pameran seni, sebuah acara yang gak asing lagi di kalangan anak muda. Itulah sebabnya, pameran bertajuk “Harta Karun Tersembunyi Indonesia” diadakan mulai tanggal 19-21 Januari 2018.
Sebagai bentuk nyata, karya pameran bakalan dilelang dan hasil penjualannya bakalan disalurin ke berbagai bentuk penyelamatan Badak Sumatera.
“Dananya berguna sekali untuk penelitian, pemeliharaan, dan pengelolaan penangkaran badak sumatera,” tutup Noviar Andayani.(sds)