Film Terbaru Pixar, ‘Coco’ Terinspirasi dari “Festival Orang Mati” (Serta Bocoran Menarik Lainnya)
Genmuda – Ngerasa penonton udah bosen sama film-film baru Pixar yang merupakan sekuel dari film-film sukses mereka, akhirnya di tahun ini (selain “Cars 3”) Pixar bakal merilis lagi satu film animasi terbaru mereka yang berjudul “Coco.”
Berbeda dari beberapa film sebelumnya, film ini akan megambil fokus cerita pada kehidupan seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun bernama Miguel dengan bebeberapa tengkorak manusia. Yup, tengkorak dari mayat manusia. Miguel sendiri dibesarkan dalam keluarga yang membenci musik. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi Miguel yang sebenarnya ingin sekali menjadi seorang musisi handal layaknya Ernesto de la Cruz.
Cerita ini sejatinya terinspirasi dari acara ‘Día de los Muertos’ atau hari orang mati di Meksiko. Dalam keterangan pers yang diterima oleh Genmuda.com, Lee Unkrich sebagai sutradara mengaku sangat antusias mengangkat perayaan tersebut ke dalam film animasi terbaru Pixar.
“Momen (Hari Orang Mati) tersebut merupakan sebuah perayaan yang indah,” jelas sang sutradara yang sebelumnya juga terlibat dalam deretan film animasi unggulan Pixar seperti “Monsters Inc.,” “Finding Nemo,” dan “Toy Story 3.”
“Adanya perayaan ini menjadikan momen saat kalian memikirkan orang-orang terkasih yang telah tiada menjadi sesuatu yang begitu menyentuh namun tetap punya sisi menyenangkan.” tambah doi.
Ide ceritanya lahir sejak 5 tahun lalu
Diakui oleh Unkrich, ide film “Coco” sebenarnya lahir sejak lima tahun lalu. Namun supaya hasilnya bener-bener mirip dengan keadaan sebuah desa di Meksiko, doi akhirnya banyak ngelibatin anggota dari komunitas Latin dalam proses pembuatannya.
“Ini kami lakukan agar setiap unsur dalam film terkesan lebih asli dan menghasilkan suara yang benar-benar spesifik. Kami harap tidak ada salah pengartian ataupun kesalahan-kesalahan lainnya. Kami juga telah menunjukkan film ini kepada beberapa konsultan. Berdasarkan reaksi yang mereka tampilkan, kami optimis kami telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menampilkan unsur budaya yang sesuai.” terang Unkrich.
Tim produksi harus studi ke sebuah kota di Meksiko
Sebagaimana yang dijelasin sama Unkrich, Pixar kemudian mencari inspirasi dari sebuah kota Oaxaca di Meksiko buat ngerancang desa di film ini dengan nama Santa Cecillia (Atau Santa pelindung musisi). Di sana Miguel mengalami serangkaian kejadian mistis dan ajaib yang mengarahkannya kepada sebuah daerah yang dipenuhi dengan skeleton atau dikenal dengan sebutan Land of the Death.
Dalam petualangnya, Miguel ditemani oleh seorang pengembara bernama Hector, yang selalu menguji kehebatan Miguel dalam bermusik serta mengungkapkan rahasia keluarga Miguel yang belum pernah ia ketahui sebelumnya.
Tuntutan kebudayaan asli untuk pengisi suara
Karena ini adalah kebudayaan dari Meksiko, Pixar pun engga asal comot aktris/aktor buat ngisi suara di film “Coco.” Dari proses casting yang udah dijalanin, Pixar akhirnya memilih Benjamin Bratt sebagai Ernasto de la Cruz dan Renée Victor sebagai nenek Miguel.
Karakter Miguel di film ini akan diisi oleh aktor cilik bernama, Anthony Gonzalez. Sedangkan tokoh Hector akan diperanin sama aktor sekaligus sutradara, Gael Garcia Bernal. FYI, khusus Anthony, Unkrich mengaku cukup dadakan menemukan aktor cilik tersebut, hal inilah yang kemudian membuat film ini terasa spesial buat sang Sutradara.
Bukan cuma musik Meksiko
Walaupun ini bukan sepenuhnya film musikal, tapi bakal ada banyak lagu dalam film “Coco”, dan hampir semua karakternya adalah pemusik. Soundtrack film ini akan menggabungkan musik asli dengan standar musik Meksiko.
“Ketika orang berpikir tentang musik Meksiko, kebanyakan dari mereka langsung mengarah pada mariachi. –salah satu bagian dari itu musik Meksiko,” kata Unkrich. “Akan tetapi masih ada cakupan musik yang lebih luas lagi, dan kami ingin merangkul semua itu.” pungkasnya.
Jika engga adal kendala film ini akan dirilis di Indonesia pada bulan November 2017. Kalo Kawan Muda penasaran sama info selanjutnya, stay tune terus ya di Genmuda.com!