Sabtu, 2 November 2024

Genmuda – Nokia di bawah manajemen baru dari HMD Global Finlandia cuma butuh waktu sekitar sebulan buat ngerealisasi cita-citanya comeback ke persaingan ponsel canggih. Nokia 6 udah siap dirilis awal tahun ini.

Niat mereka kembali bikin ponsel sendiri udah diutarain sejak 1 Desember 2016, tepat ketika saham Nokia dibeli HMD Global sepenuhnya dari Microsoft. Saat itu, mereka emang bilang udah punya tim yang siap gercep.

Hanya aja, netizen agak kecewa karena ponsel tersebut kabarnya rilis eksklusif di Tiongkok dan belum ada kabar soal perilisanya di negara lain. Selain itu, spesifikasinya terasa standar dan jauh dari gambaran yang dideskripsiin HMD Global awal Desember 2016.

Kalo diperhatiin secara seksama, mereka seolah-olah memperlakukan merk Nokia sebagai merk baru yang belum punya nama. Langkah tersebut dinilai cerdas, berhubung merk tersebut udah lama vakum. Di bawah ini, adalah beberapa hal lain yang dapat dipelajari dari peluncuran ponselnya:

1. Logika daripada perasaan

via news18.com
(Sumber: news18.com)

Nokia jelas belajar dari pengalaman. Kerjasama dengan Microsoft terbukti engga begitu menjanjikan karena Windows Phone (WP) selalu kalah dari Android dan iPhone. Statistik nunjukin kalo cuma ada satu dari 100 pengguna ponsel yang pake WP.

Sadar kalo brand sebesar Microsoft engga ngejamin penjualan, mereka berani cabut dan bikin ponsel sendiri kali ini dengan basis Android 7.0 (Nougat), –bukan symbian yang notabene ciri khas Nokia karena OS itu belum tentu ada peminatnya.

2. Test ombak itu penting

via phonebunch.com
(Sumber: phonebunch.com)

Nokia 6 dipasangi RAM 4 GB, storage 64 GB, dan prosesor Snapdragon 430. Layar berlapis Gorilla Glassnya berkemampuan 1080 pixel dengan lebar 5,5 inch. Sementara itu, kamera belakangnya berkualitas 16 MP dan kamera depan 8 MP.

Ya. Spesifikasi ponselnya kelas menengah banget, kelas yang sekarang lagi banyak peminatnya. Kalo ponsel Android unibody batangan aluminium standar itu bisa laku, ada kemungkinan Nokia baru berani ngerilis ponsel lebih canggih.

3. Yang penting percaya diri

via gizmochina.it
(Sumber: gizmochina.it)

Meski ponselnya engga istimewa banget, Nokia tetep mempromosiin seolah-olah itu ponsel sekelas flagship macam iPhone 7 atau Google Pixel XL. Tingkat kepercayaan diri mereka terasa engga jauh beda ketika waktu di masa kejayaan di tahun 2000-an.

Mereka tetap ikut beberapa konferensi ponsel canggih, salah satunya di CES Tech Show Las Vegas. Budget iklan mereka juga keliatan digelontorin gede-gedean karena ponselnya nongol di mana-mana.

4. Ekspektasi = tantangan terbesar

via thenextweb.com
(Sumber: thenextweb.com)

Fans die hard Nokia jelas pada ngomel ngeliat spesifikasi standar tersebut. Misalnya aja situs thenextweb.com dan BBC yang berharap Nokia lebih ‘Bang!’ daripada itu. Semuanya berharap banyak karena nama Nokia terasa masih besar sampe sekarang.

5. Selalu ada tempat buat kamu yang terus mencari

via techvorm.com
(Sumber: techvorm.com)

Kejelian tim penjualan Nokia juga patut diacungi jempol. Mereka sadar sulit nyempil di antara persaingan Apple vs Samsung di Barat, makanya mereka beralih ke Timur. Statistik nunjukin kalo peminat Android kelas menengah di Tiongkok meningkat dari 552 juta pada 2016 menjadi 593 juta pada 2017. Artinya, ada tambahan potensi penjualan sebesar 41 juta yang bisa didapet Nokia di situ.

Kesimpulannya, Nokia sama sekali engga sombong dan cenderung berhati-hati dalam peluncuran Android perdananya. Kalo strategi mereka berhasil, tunggu aja flagship Nokia yang udah dinanti dari dulu. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.