Genmuda – Lain kali saat berdiskusi soal evolusi di sekolah atau kampus, kamu gak perlu nyari contoh ribet. Liat aja dari beberapa bagian tubuh sendiri. Pada tiap tubuh manusia, ada loh sisa-sisa evolusi yang dulu berguna tapi sekarang fungsinya berkurang.
Pengurangannya terjadi karena pola hidup juga teknologi yang terus berkembang dari era manusia purba hingga manusia modern. Kalo kamu penasaran, coba aja lihat bagian tubuh yang disebut di bawah ini sambil baca penjelasannya.
1. Pergelangan tangan
Langsung aja, nih. Coba hadapkan pergelangan tangan ke atas lalu rapatkan jempol dengan kelingking. Jari lainnya bisa ikutan rapat sehingga membentuk isyarat tangan yang biasa Pesepakbola Italia tampilin di lapangan.
Terus, lihat pergelangan tangan kamu. Sebanyak 85-90% orang yang membentuk tangannya kayak isyarat Italia itu pasti munculin segaris tendon yang menegang pada pergelangan tangannya.
Tendon yang bentuknya kayak kabel itu hubungkan telapak tangan otot tangan. Bagi orang purba yang masih berburu melawan hewan liar, otot itu sangat banyak fungsinya karena berperan dalam meningkatkan daya gerak.
Sebanyak 10-15 persen orang yang gak punya tendon itu adalah bukti kalo pekerjaan otot manusia terus berkurang sepanjang evolusi. Bagi dunia medis, tendon itu bisa dimanfaatin untuk operasi bedah plastik.
2. Otot-otot di sekitar telinga
Pernah ketemu teman yang mampu gerak-gerakin telinganya dengan mudah? Kalo pernah, ucapin selamat karena dia adalah segelintir orang dengan otot sekitar telinga yang masih berfungsi dengan baik.
Kemampuan gerakin telinga tuh dimiliki hampir semua hewan mamalia. Fungsinya untuk mengatur posisi telinga sesuai arah datangnya suara. Itu penting untuk berburu dan bertahan hidup di alam liar.
Ototnya pun masih ada di sekitar telinga kamu dan orang di sebelah kamu, tapi relatif sulit digerakin karena keberlangsungan hidup manusia kini gak bergantung sama arah datangnya suara.
3. Merinding
Saat bulukuduk kamu terangkat dan kulit kamu dimunculi bentok kecil-kecil sehingga keliatan kayak kulit ayam itulah kamu sedang mengalami fenomena yang merupakan sisa-sisa evolusi.
Proses itu terjadi karena hormon adrenalin dalam tubuh mendadak dominan. Bagi hewan mamalia, proses itu berfungsi untuk menghangatkan badan. Bisa juga untuk meningkatkan kesigapan saat ketakutan.
Berhubung manusia modern bisa pakai jaket dan kemulan di selimut, proses itu jadi gak banyak lagi fungsinya untuk menahan dingin. Tapi, masih bisa muncul akibat perubahan adrenalin, misalnya saat nonton film horor atau denger lagu eundeus.
4. Tulang ekor
Pada satu titik dalam hidup, semua manusia punya ekor. Kamu dan teman-teman sebaya kamu pun punya ekor saat dalam tahap embrio di dalam perut nyokap.
Pada manusia dan beberapa jenis kera, sel-sel tulang ekor itu dengan sendirinya mati sehingga kamu cuma punya pinggul tanpa punya ekor kayak Son Goku kecil.
5. Geraham belakang
Ada alasan geraham paling belakang yang tumbuh ketika kamu dewasa selalu tumbuh gak sesuai jalur sehingga bikin sakit. Geraham itu kehilangan ruang tumbuhnya karena rahang manusia modern lebih kecil dari manusia purba.
Perubahannya terjadi karena manusia sekarang gak makan daging mentah lagi. JSYK, makan daging mentah butuh usaha jauh lebih keras daripada makan daging mateng. Jadi, wajar kalo otot orang purba kuat dan rahangnya besar.
Penelitian Institute of Creation Research, 2002 nyaranin untuk giat mempergunakan rahang dan otot-ototnya supaya rahang manusia modern pun bisa sekuat manusia purba. Caranya segampang mengunyah paling enggak 32 kali sebelum menelan makanan.
(sds)