Inilah 7 Fakta Menarik Seputar Peluncuran Satelit Terbaru Indonesia BRIsat
Genmuda – Indonesia kembali ngeluncurin satelit ke langit Papua atau orbit 150,5 derajat Bujur Timur. Satelit BRIsat yang meluncur 18 Juni 2016 itu merupakan satelit produksi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan diangkut ke orbitnya dengan roket Ariane 5 dari Guyana Spacae Center, Guyana Prancis. Berikut ini adalah fakta menarik soal peluncuran tersebut.
1. Satelitnya ditujukan untuk kegiatan perbankan

Menurut laporan Tempo, (17/6), satelit itu merupakan satelit pertama yang ditujukan buat mendukung layanan perbankan keuangan digital. Umumnya, satelit diluncurkan buat mendukung layanan komunikasi atau memantau kondisi geografi suatu daerah.
2. Menghemat 500 miliar pertahun

Dengan diluncurkannya satelit itu, BRI bisa menghemat hingga 500 miliar pertahun karena engga perlu nyewa satelit lagi. Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, berharap pertumbuhan kredit BRI bakal bertambah di atas rata-rata 18 persen dalam jangka panjang.
3. Punya dua ruang kontrol di dalam negeri

Meski diluncurin di Guyana Prancis, kontrol satelit itu bakal dilakukan di dalam negeri, tepatnya di primary satellite control facility Ragunan, Jakarta dan di Tabanan, Bali. Jadi, engga perlu keluar ongkos lebih buat bolak-balik Indonesia-Guyana Prancis. Semoga aja engga ada bentrok kendali antar dua ruang kontrol itu.
4. Naik bareng satelit Amerika Serikat

Selain satelit BRIsat, rupanya roket Ariane 5 juga ditumpangi satu satelit lain, yakni satelit Echostar XVIII milik DISH, perusahaan televisi dan teknologi informasi dari Amerika Serikat. Bagi Amerika, satelit Echostar XVIII merupakan satelitnya yang ke-268 sejak tahun 1984. Sebelum Echostar, AS baru saja meluncurkan satelit radar Delta IV M, Februari lalu.
5. Empat kali ditunda

Terima atau engga, peluncuran satelit ini perlu diundur hingga empat kali karena kesalahan teknis. Berdasarkan rencana awal, Ariane V dijadwalin meluncur 9 Juni lalu. Tapi, anomali mesin roket membuat jadwalnya perlu diundur hingga 16 Juni. Cuaca buruk membuat peluncurannya perlu diundur kedua kalinya ke tanggal 18 Juni.
Namun, anomali mesin yang sama membuatnya perlu diundur ketiga kalinya ke tanggal 19 Juni. Di tanggal 19 pun anomalinya masih ada dan peluncuran diundur selama beberapa menit hingga akhirnya teknisi menyatakan aman.
6. Satelit kesembilan belas Indonesia

Wikipedia Indonesia mencatat, ada 18 satelit yang telah diluncurkan Indonesia sebelum BRIsat sejak Palapa meluncur pertama kalinya 1976. Peluncuran kali ini merupakan kali kelima roket jenis Ariane meluncurkan satelit Indonesia. Tahun 1996, Ariane-44L mengangkut satelit Palapa C2. Setahun setelahnya, Ariane-44L mengangkut Indostar I (Cakrawala I). Lalu, pada 1999 Ariane IV mengangkut satelit Telkom-1. Dan, Ariane V menangkut Satelit Telkom-2 pada 2005.
7. 10 Jam untuk sampai lokasi tujuan
Berdasarkan perhitungan teknis, satelit BRIsat perlu waktu 10 jam sejak diluncurkan untuk tiba di atas langit Papua sesuai target. Meski begitu, situs Infoastromony.org bilang cakupan sinyal satelitnya bisa dirasakan dari seluruh wilayah Asia Tenggara. Apakah itu artinya Bank BRI bakal go international dan mulai menyediakan jasanya di negara-negara tetangga Indonesia? Kita lihat aja nanti.
Berikut ini adalah video peluncurannya. Keren loh!
(sds)