Sabtu, 2 November 2024

Genmuda – Ada sebuah animasi mekanisme pulpen kalo Kawan Muda buka Google, Kamis (29/9). Doodle itu dipilih buat memperingati hari kelahiran László Bíró (Ladislao Biro) ke-117. Doi adalah penemu pulpen yang mengubah dunia tulis-menulis.

Biro lahir di Budapest, Hungaria, 1899. Masa mudanya dihabisin dengan menjadi wartawan, penulis, dan kadang-kadang melukis. Yang jelas, doi muak kalo lagi kerja pakai pena bulu ayam (fountain pen). Tintanya engga cepet kering, sering ngotorin, dan rentan banget kalo kesenggol bacok.

Waktu doi ngeliat printer korannya bekerja, pria ini kemudian punya ide buat mengganti tinta pena dengan tinta yang dipakai di printer. Doi melihat kalo tinta printer lebih cepat kering. Namun ternyata percobaan memasukan tinta printer ke dalam pena menghasilkan warna yang terlalu tebal.

via telegraph.co.uk
László Bíró (tulisan Hungaria) atau Ladislao Jose Biro (tulisan Argentina), penemu pulpen modern. (Sumber: telegraph.co.uk)

Terpaksa bikin pena berujung bola (ball-point pen)

Biro terus ngegaet sodaranya, György Bíró buat bikin tinta dengan ketebalan yang sesuai. Sementara itu, Jose Biro ngebuat ujung pena berbola logam kecil. Begitu bola logamnya ditekan dan berputar, tintanya kemudian bakal keluar dan mengenai kertas.

Temuan dua sodara ini pun dipatenkan di Paris, 1938. Karena Perang Dunia II berkecamuk, dua bersaudara itu perlu pindah ke Argentina. Di negara itu pada 1943, mereka matenin lagi rancangan pulpen sekaligus mendirikan perusahaan Biro Pens of Argentina.

Dengan lisensi itu, Biro bersaudara eksklusif memproduksi pulpennya buat Angkatan Udara Inggris. Petinggi armada udaranya ngerasa pulpen jauh lebih berfungsi di ketinggian ekstrim daripada pena.

via wikimedia.org
Angkatan Udara Kerajaan Inggris. (Sumber: wikimedia.org)

Komersialisasi

Dengan kata lain, Biro bersaudara ada hubungannya sama Perang Dunia II, salah satu peristiwa penting sejarah dunia. Keunggulan alat tulis terbaru itu pun tersebar karena dipakai salah satu angkatan udara terkuat ketika itu.

Saat itu pun masyarakat menyebut pulpen dengan istilah ‘Biro.’ Mirip seperti orang Indonesia yang nyebut pasta gigi dengan istilah ‘Odol.’ Padahal, keduanya merupakan merk produk.

Namun, bukan Biro bersaudara yang mengomersialisasikan penggunaan pulpen ke masyarakat luas. Seorang pengusaha bernama Marcel Bich membeli paten rancangan pulpen dari Biro bersaudara pada 1945.

via telegraph.co.uk
Poster dagang Pulpen Biro. (Sumber: telegraph.co.uk)

Doi yang kemudian mendirikan perusahaan pulpen BIC. Dengan modal dan kemampuan dagangnya, Bich berhasil bikin pulpen yang dipakai secara luas di seluruh dunia. Dimulai dari negara-negara besar, hingga akhirnya tersebar ke negara berkembang.

Sementara BIC berkembang hingga 2016, Ladislao Biro wafat di Buenos Aires, Argentina, 1985. Doi tercatat sebagai penemu asal Argentina, berhubung mematenkan produknya waktu tinggal di negara itu. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.