Kata Pemimpin Redaksi Genmuda.com, Kurangi 7 Kesalahan Fatal Ini Supaya Lamaran Magang Kamu Dilirik Perusahaan
Genmuda – Genmuda.com buka kesempatan magang buat mahasiswa sejak 1 Februari 2018 melalui akun Instagram dan artikel di website kamu. Namun, siapa sangka ternyata informasi tersebut malah jadi gembar-gembor lantaran di-repost akun IG lain. Thanks anyway!
Selama dua hari pertama, tim Human Resource (HR) kebanjiran ratusan email yang belum juga surut ketika artikel ini ditulis, Rabu (7/2). Seneng, sih. Tapi, ada juga yang bikin mereka sebel.
Setelah proses panjang dan diselingi ceng-cengan, Pemred serta HR sepakat kalo sebagian mahasiswa zaman sekarang (termasuk sejumlah alumni yang ikutan ngirim lamaran magang) kurang paham betul caranya membuat lamaran dan posisi yang ingin mereka tuju.
Dari keseluruhan, cuma sekitar 30 persen email yang bener-bener diperhatiin. Baru diperhatiin, loh. Belum tentu dipanggil wawancara atau diterima. Apa sebabnya? Banyak. Di bawah ini adalah beberapa contoh yang benar-benar kejadian di Genmuda.com. Baca aja kalo kamu emang mau serius diterima magang (atau kerja fulltime) di kantor manapun.
1. Mengirim email kosong tanpa surat lamaran kerja!
Serius, gaes. Surat lamaran sebaiknya langsung tulis di badan email. Jangan kirim email kosong yang cuma berisi CV doang. Kan HR bukan dukun, yang bisa tau kamu pengen kerja diposisi apa. Sesantai-santainya tim Genmuda.com aja bisa jadi males liat “email gak berfaedah” macam itu, gimana tim HR kantor lain yang lebih serius coba?
2. Surat lamaran bertele-tele
Mengingat berkas lamaran banyak, mereka gak punya banyak waktu baca keluh kesah, sejarah hidup, atau sekelumit filosofi hidup. Mereka cuma butuh surat lamaran tanpa typo cantumin identitas lengkap, serta posisi yang ingin dilamar.
Supaya aman, ikutin aja template surat lamaran kerja seperti yang ada di internet atau yang pernah kamu pelajari dalam matapelajaran Bahasa Indonesia saat sekolah dulu. Jangan lupa, pertebal informasi penting buat bantu tim HR menyerap informasi ‘siapa kamu’.
3. Melamar di posisi kurang tepat
Kamu sukanya gambar dan animasi mendingan jangan ngelamar posisi jurnalis, account executives, atau event promotion. Tim penyeleksi berkas bakal ngerasain ada kejanggalan dan mencoret nama kamu dari daftar potensial karena ketidakcocokan kamu dengan posisi yang dilamar.
4. CV atau Resume gak terbaca
Mendesain lembar curriculum vitae atau resume dengan tipografi, ikon, dan warna yang menarik boleh-boleh aja, –malah jadi nilai lebih kalo di Genmuda.com. Tapi, jangan sampe lupa sama yang namanya keterbacaan.
Percuma dong kalo tim penyeleksi berkas gak mampu baca identitas, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, deskripsi diri, dan deskripsi kemampuan (skill) kamu lantaran desain yang amburadul (tingkat lebih tinggi dari “berantakan”). Hindari juga mengirim format mentah, karena belum tentu format yang kamu pakai itu sama. Mau tau cara paling aman? Dibikin dalam format PDF aja, gengs.
5. Tidak menyertakan portofolio
Rata-rata, peserta magang di Genmuda.com ditolak lantaran gak melampirkan portofolio. Tim penyeleksi sampe menduga jangan-jangan anak muda zaman sekarang gak ngerti artinya portofolio. Portofolio itu bukan daftar nilai sesuai keterangan kampus, bukan ijazah dari SD-S1, bukan juga CV atau resume. Gampangnya, portofolio adalah contoh pekerjaan yang pernah kamu buat.
Kamu bisa memakai hasil karya kamu di pekerjaan lama, mengolah tugas kampus jadi portofolio, atau bikin sendiri khusus buat lamaran. Pilih juga yang paling baik buat kamu. Meski kamu belum punya pengalaman kerja, tiap kantor bakal mempertimbangkan asalkan portofolio kamu sesuai.
6. Nyomot karya orang lain
Para penyeleksi berkas emang udah lama ninggalin kehidupan akademis, tapi bukan berarti mereka lupa caranya mendeteksi karya-karya plagiat. Serius. Jangan sampai kamu mengatasnamakan karya orang lain pake nama kamu.
Jangan ngaku-ngaku. Misalnya karya itu adalah saduran, editan, atau penulisan ulang ungkapin aja dengan jujur di portofolio. Justru kejujuran semacam itu yang dicari.
7. Salah alamat (terjebak pada email terusan)
Genmuda.com paham kamu ngirim surat lamaran ke lebih dari satu kantor. Itu sah dan penulis pernah melakukan hal serupa. Tapi, plis jangan panggil Genmuda.com dengan nama kantor lain yang juga kamu kirimin surat lamaran. Tolong lebih teliti lagi ya, daripada email kamu cuma ‘skelebat menghilang’, kan sayang.
Yah, gitu deh inti dari beberapa kesalahan yang Pemred dan tim HRD Genmuda.com temui selama menyeleksi berkas magang. Perhatiin saran-saran itu supaya nasib kamu lebih mujur saat melamar magang atau kerja full time selanjutnya. Selamat berjuang! (sds)