Genmuda – Kawan Muda termasuk orang yang sering macet-macetan di jalan buat beraktivitas gak? Sering juga gak ngerasain kenapa waktu pergi lo terasa lebih lama daripada waktu pulang? Padahal rute dan kecepatan kendaraan lo sama persis kayak waktu pergi. Pernah?
Ternyata itu semua gak dialamin sama lo doang sob. Fenomena ajaib itu ternyata berhubungan dengan hal ilmiah yang mengsugesti otak kita selama perjalanan. Kalo lo mau jawabannya, langsung aja simak artikel di bawah ini!
Efek perjalanan pulang
Para peneliti yang ngalamin kejadian serupa ternyata udah lama melakukan sebuah penelitian buat mencari tau jawaban kenapa perjalanan pulang terasa lebih cepet dibanding perjalanan pergi. Mereka sering menyebut fenomena adalah efek perjalanan pulang atau return trip effect.
Apaan tuh? Jadi ini adalah kondisi saat seseorang ngerasa bahwa perjalanan pulang yang ditempuhnya terasa lebih sebentar alias cepet dibanding saat perjalanan pergi. Walau kayaknya lebih cepet, faktanya perjalanan pulang gak memakan waktu yang lebih sedikit dibanding perjalanan pergi.
Dengan jarak tempuh yang sama, udah bisa dipastikan bahwa perjalanan pulang sebenernya punya durasi yang sama dengan perjalanan pergi.
Terus, apa dong yang bikin perjalanannya terasa lebih cepet? Coba tebak hayooo?
Perjalanan pergi terasa lebih lama, ternyata merupakan efek dari cara kerja otak kita. Saat perjalanan pergi, otak kita cenderung lebih fokus, sehingga persepsi otak terhadap waktu pun menjadi lebih lama. Sebaliknya saat perjalanan pulang, apalagi kalo kita melewati jalan yang sama, maka otak kita bakal merasa lebih familiar dengan kondisi jalanan yang ditempuh. Dengan begitu, otak kita gak akan terlalu fokus sama waktu menjadi lebih singkat.
Oleh karena itu, fenomena return trip effect lebih sering terjadi pada lo yang suka bepergian ke tempat baru dibanding ke tempat-tempat yang biasa dilalui setiap harinya.
Ada juga pendapat lainnya
Selain return trip effect, ada pula pendapat lain yang bilang kalo fenomena ini terjadi karena saat kita pergi, kita biasanya dikejar oleh waktu dan punya ekspektasi waktu. Akhirnya, kita sering banget ngecek waktu buat memastikan seberapa lama waktu perjalan yang kita lalui.
Kebiasaan ini pun mengakibatkan timbulnya dampak psikologis berupa waktu yang berjalan lebih lambat. Sebaliknya, saat perjalanan pulang, kita gak memiliki ekspektasi waktu tersebut, sehingga otak akan lebih rileks dan waktu terasa berjalan lebih cepat.
Fenomena ini pula yang kadang lo alami saat bosen masuk kelas pelajaran matematika, dimana waktu terasa sangat lamban. Sebaliknya kalo lo ngerasa nyaman, maka waktu pun bakal terasa cepet. Contohnya kayak pacaran. Baru ketemu, eh udah kangen lagi. Udah pacaran tujuh tahun, eh jadinya sama yang lain. *amit-amit.
So, itu dia alasan kenapa waktu perjalanan pulang terasa lebih cepat dibanding berangkat. Pertama, mungkin karena otak lo lebih fokus saat perjalanan pergi sehingga berpikir perjalanan pergi lebih lama. Yang kedua, bisa juga karena saat perjalanan pergi lo udah punya ekspektasi waktu tertentu, padahal kondisi jalanan yang macer gak bakal bisa lo prediksi. Gitu, gengs! (sds)