Sabtu, 2 November 2024

Genmuda – Pernahkah terpikir kalo global warming terjadi bukan cuma karena bertambahnya kadar CO2 (karbon) di atmosfer tapi juga karena makin tipisnya kadar O2 (oksigen) di bumi? Serius. Kenyataannya, seperti itulah yang terjadi.

Chris Poulsen, ilmuwan University of Michigan Amerika Serikat dikutip smithsonianmag.com, 2015 bilang kalo kadar oksigen di atmosfer berkurang puluhan ppm pertahun. Di atmosfer, jumlahnya sekitar 209.460 ppm atau 20,95% dari seluruh gas.

“Oksigen awalnya bisa ada di muka bumi karena fotosintesis sel tumbuhan jutaan tahun lalu,” tuturnya. Jadi, bisa disimpulin kalo pengurangan kadar oksigen yang terjadi di jaman modern ini akibat berkurangnya tumbuhan hijau.

Efek berkurangnya oksigen emang belum terasa karena hilangnya dalam jumlah kecil. Tapi, gas itu menjadi jadi unsur pembentuk bumi kita seperti sekarang ini. Tanpa adanya oksigen lima detik aja, berikut ini ‘mimpi buruk’ yang bisa terjadi.

1. Semua kendaraan berbahan bakar minyak engga bakal jalan

via streetsblog.org
(Sumber: streetsblog.org)

Kendaraan berbahan bakar minyak bisa jalan karena ada ledakan kecil di dalam mesin yang terus menggerakkan piston-piston mesin. Ledakan itu cuma bisa terjadi kalo ada oksigen. Jangankan meledak, api pun engga bakal terpantik kalo engga ada oksigen. Mobil, motor, pesawat terbang, kapal, dan kereta diesel engga bakal bisa jalan. Listrik pun belum tentu ada karena masih banyak pembangkit listrik bertenaga minyak bumi.

2. Logam bakalan saling nempel

via custom-driveway-gates.com
(Sumber: custom-driveway-gates.com)

Peran lain oksigen di alam salah satunya adalah menghalangi dua logam saling nempel. Tanpa oksigen, semua logam di bumi bakalan langsung dempet seperti dilas dan engga bisa dipakai buat apapun juga.

3. Keseimbangan manusia terganggu

via flickr.com
(Sumber: flickr.com)

Meski manusia bisa menahan napas dalam lima detik, keseimbangannya bakalan benar-benar terganggu. Tekanan udara akibat kehilangan oksigen bakal meningkat setara dengan di ketinggian 2.000 meter. Organ dalam telinga orang yang lagi lemah bahkan bisa meledak dengan tekanan segitu besarnya.

4. Tanah bakal runtuh

via breartonbooks.wordpress.com
(Sumber: breartonbooks.wordpress.com)

Bukan cuma ada di udara, oksigen pun ditemukan di tanah. Lapisan tanah bakalan runtuh ke inti bumi karena komponen pembentuknya hilang. Itu semua karena pengaruh oksigen loh.

5. Langit engga lagi biru

via deviantart.net
(Sumber: deviantart.net)

Warna biru di langit cerah itu ada karena spektrum warna biru cahaya matahari yang dipantulin oksigen dan nitrogen di atmosfer. Tanpa oksigen, nitrogen engga mampu bikin langit jadi berwarna biru cerah dan lama-lama warnanya jadi kelabu.

6. Lapisan ozon makin berlubang

via telegraph.co.uk
(Sumber: telegraph.co.uk)

Lapisan ozon yang bahan pembentuk utamanya adalah gas O3 bakalan makin berlubang atau malah hilang. Kehilangan lapisan pelindung itu bikin tiap orang bakal gosong terbakar cahaya matahari meski cuma kena sedikit. Serem kan?

7. Semua air di bumi bakalan menguap

via sciencelearn.org.nz
(Sumber: sciencelearn.org.nz)

Tanpa adanya oksigen yang mengikatnya, hidrogen di air (H2O) bakalan kembali jadi gas bebas terus terbang ke langit karena beratnya sangat ringan dan bebas. Lama-lama hidrogen bakal terus terbang hingga hilang di luar angkasa.

8. Semua makhluk hidup sirna

via 8screensavers.com
(Sumber: 8screensavers.com)

Ketika oksigen benar-benar nol persen, semua makhluk hidup bakalan menguap terutama manusia yang tubuhnya mayoritas terdiri dari air. Sementara makhluk hidup yang bertahan bakalan menggelembung hingga meledak karena hidrogen bebas di tubuhnya terus memuai.

Delapan kejadian horor itu bakal terjadi kalo kadar oksigen bumi habis. Satu-satunya cara buat menghindari mimpi buruk itu ya dengan merawat tumbuhan. Kalo ada yang masih bandel, sentil aja gaes! Dan kalo kamu mau tulis komentar atau curhat masalah perubahan iklim juga bisa langsung tulis di bawah. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.