Genmuda – Pernah liat iklan sebuah cemilan yang nampilin anak muda ngomel-ngomel dan jadi garang kalo lagi laper? Atau ada temen kamu yang tiba-tiba ngamuk karena engga sempet makan siang? Sebenernya, hal itu berlaku juga buat kamu karena anatomi tiap manusia emang dirancang buat cranky kalo lagi laper. Dari segi evolusi, itu berguna buat bertahan hidup.
Kenapa bisa begitu?
Keadaan Hangry (Hungry + Angry) sangat erat hubungannya dengan asupan karbohidrat, protein, dan lemak yang diolah jadi glukosa, asam amino, dan asam lemak. Saat kandungan zat itu, terutama Glukosa berkurang dari dalam darah, otak bakal merasakan dirinya berada dalam kondisi yang membahayakan hidup.
“Sebab glukosa merupakan ‘bahan bakar’ yang dibutuhkan otak untuk bekerja. Kalo sumber energinya berkurang, otak bakal merangsang seseorang bersikap seperti dalam bahaya,” Amanda Sainsbury-Salis, peneliti senior di Universitas Sydney.
Makin laper makin ngomel-ngomel
Pakar Gizi Rumah Sakit Los Robles Amerika Serikat, Amir Mehran, jelasin kalo, “Kelaparan membuat otak manusia memberi sinyal untuk memulai perburuan makanan.” Namun sayang, hormon Adrenalin bakal terpompa lebih cepat begitu manusia masuk dalam ‘mode’ berburu.
Hasilnya kandungan gula darah akan makin cepat terbakar karena Adrenalin bakal memobilisasi gula darah menjadi energi yang dibutuhin buat nyari makan. Karena gula darah makin sedikit, otomatis orang yang lagi cari makan cenderung makin galak. “Polanya seperti lingkaran setan,” ujar Mehran.
Dalam ‘mode berburu’ itu, manusia bakal melihat manusia lain sebagai pesaingnya dalam memperebutkan makanan. Sehingga wajar banget kalo misalnya si Gabby (anggep aja Gabby ini temen kamu) ngomel berat sama kamu karena gagal makan malem waktu kamu ajak nonton bioskop di jam nanggung.
Hubungan jadi runyam
Dalam keadaan ‘tertekan’ seperti itu, beberapa hal yang seharusnya mudah dilakukan jadi sulit. Misalnya, kesulitan mengingat, berbicara lancar, atau berkonsentrasi. Dalam hubungan antar manusia, seseorang juga jadi kekurangan energi yang dibutuhin banget buat menahan emosi.
Laper bikin baper
Stres akibat lapar juga bikin emosi seseorang lebay dan cepet baper. Amanda Sainsbury-Salis bilang, “Sewaktu tubuh kekurangan glukosa, otak akan memerintahkan organ lain buat melepaskan hormon yang meningkatkan glukosa. Ketika organ lain kekurangan hormon, otak bakal mendeteksi kalo kondisinya semakin membahayakan jiwa.
Terus apa solusinya?
Amanda Sainsbury-Salis bilang, “Makanan manis seperti permen dan cokelat atau makanan berminyak seperti junk food bisa menambah kadar gula darah dalam waktu relatif cepat. Tapi, kadarnya bakal turun secepat datangnya.”
“Jadinya, seseorang akan lebih hangry daripada sebelumnya. Solusi terbaiknya adalah mengonsumsi makanan bernutrisi seperti biasa dan kalau bisa mengonsumsinya sebelum terasa lapar,” pungkasnya.
Karena ketidakseimbangan dan tekanan yang dirasakan seluruh tubuh ketika lapar, maka Sainsbury-Salis menganjurkan untuk melakukan rapat, diskusi rumah tangga, atau pembicaraan penting lainnya setelah makan. Kawan Muda setuju? (sds)