Genmuda – Kesuksesan komedi satir film pertama “Deadpool” (2016) nular ke film kedua, “Deadpool 2.” Sebagai sutradara penggantinya Tim Miller, David Leitch bermain-main dalam film garapannya.
Film berbujet enggak lebih dari 100 juta dollar AS itu nampilin kombinasi unsur action-slasher-komedi sadis ala produsernya, 20th Century Fox. Namun demikian, keseruan filmnya gak kalah dari film superhero berbujet ratusan juta dollar AS.
Bukan maksud menjadi haters film tetangga, tapi Genmuda.com ngerasa nonton “Deadpool 2” lebih mengasyikan ketimbang nonton film gabungan superhero yang putus saat melawan alien ungu botak.
Demi anak
Seperti yang terlihat di berbagai trailer, Deadpool/Wade Wilson (Ryan Reynolds) menerima bujukan tak langsung kekasihnya buat menyelamatkan Russel (Julian Dennison), anak kecil berkekuatan super (mutan) dari kurungan organisasi jahat.
Dia sampai rela gabung sebagai anggota X-Men, organisasi pendidikan khusus mutan sekaligus organisasi yang paling diremehin Deadpool. Dan, dia bergabung resmi sebagai trainee alias anak magang.
Di tengah upaya ‘MAXIMUM EFFORT’, Deadpool dihadang Cable (Josh Brolin), cyborg dengan banyak kekuatan super. Kepingan penjelajah waktu kekuatannya bisa membawa dia ke masa lalu atau masa depan.
Buat melawan merealisasikan permintaan Vanessa (Morena Baccarin) yang dicinta, Deadpool ngumpulin orang berkekuatan super untuk dijadiin ke dalam sebuah tim yang dengan serampangan doi beri nama X-Force.
Jangan tertipu trailer
Lagi-lagi, Marvel munculin trailer menipu. Ada banyak adegan yang ditunggu di trailer justru gak muncul sama sekali di film. Adegan yang dimaksud bukan kemunculan Wiro Sableng cs. karena itu murni sebuah promo gila-gilaan 20th Century Fox Asia.
Adegan yang dimaksud adalah…. Ha! Nonton sendiri deh trailer dan filmnya biar kamu bisa bandingin kegilaan yang dihadirkan dengan berani (kelewat berani malah) oleh penulis naskahnya, Rhett Reese, Paul Wernick, dan Ryan Reynolds.
Komedi sadis
Rilis sebagai film 17 tahun ke atas, “Deadpool 2” munculin banyak adegan sadis. Anggota tubuh terputus, kekerasan berdarah, dan upaya pembunuhan anak kecil dipertontonkan kayak kacang goreng. Melimpah di mana-mana.
Namun demikian, adegan sadis yang melibatkan Deadpool sebagai korban tersaji dalam balutan komedi sehingga penonton tanpa sadar menertawakan kekerasan. Sebuah hal yang mengusik batin bila dipikir-pikir setelah after credit scene selesai diputar.
Wajah baru yang mencuri perhatian
Kehadiran Cable sejak kali pertama dimunculin di film langsung memukau dengan ekspresi dinginnya. Pada akhir film, terjelaskan peristiwa yang bikin doi seolah kehilangan selera humor dan jadi orang datar-datar aja. Kebalikan dari Deadpool.
Karakter lain yang mencuri perhatian adalah Domino (Zazie Beetz). Selain karena doi cantik dan bibirnya menggoda, beragam aksi laganya sangat seru ditonton. Terutama, karena kekuatan super doi adalah keberuntungan.
Ada wajah-wajah lama
Dalam upaya menyelamatkan para mutan cilik, Deadpool dibantu wajah-wajah lama. Colossus (Stefan Kapicic) dan Negasonic Teenage Warhead (Brianna Hildebrand) kembali terseret pusaran Deadpool dengan masalah pribadinya.
Dopinder (Karan Soni) kembali hadir sebagai sopir taksi yang mengidolakan Mr Pool, Deadpool. Bedanya, Dopinder mulai nentuin sikap terhadap hal yang ingin doi lakuin ke depannya.
Satu kejutan besar disediakan 20th Century Fox di film ini. Anak-anak X-Men bakalan muncul. SERIUS! Di situ ada… Yah, pada dasarnya semua tim inti X-Men muncul. Siapa aja dia dan gimana munculnya? Itu yang harus kamu tonton sendiri di filmnya.
Tumben, ada pesan moralnya
Lain dari film pertama yang cuma berisi balas dendam, film ini mengandung banyak banget pesan moral. Salah satunya, adalah untuk berikhtiar dan konsisten berbuat baik karena kejahatan bikin ketagihan. Liat aja si Deadpool!
(sds)