Genmuda – Flamboyan, keren, kalem, dan misterius. Empat elemen itu mungkin udah identik sama manusia kelelawar, Batman. Tapi sekarang kamu harus buang jauh-jauh image tersebut saat menonton film “The Lego Batman Movie.”
Tayang di Indonesia mulai 10 Februari 2017, film Lego terbaru ini masih diperankan oleh Will Arnett sebagai Bruce Wayne alias Batman di film “The Lego Movie” (2014). Warner Bros mempercayakan proyek ini kepada sutradara serial televisi. “Titan Maximun” (2010), Chris McKay yang baru memulai debut film layar lebar pertamanya.
Film Batman paling kocak
Sebagai mana yang udah pernah Genmuda.com tulis, “The Lego Batman Movie” menceritakan kehidupan Bruce Wayne/Batman (Will Arnett) yang serba sempurna plus narsis. Sayangnya, kehidupan itu malah hampa tanpa hadirnya keluarga. Di pihak lain Joker (Zach Galifianakis) dan beberapa penjahat di kota Gotham bersatu demi menjatuhkan sang superhero yang biasanya kerja sendirian.
Sebelum film dimulai penonton bakal langsung dibuat ketawa oleh narasi konyol khas film “The Lego Movie,” bahkan engga sedikit humor secara terang-terangan ngecengin film superhero lain, termasuk semua sekuel “Batman,” “BvS,” hingga “Suicide Squad.” Meski jalan ceritanya terlihat ngasal, tapi penulis ngerasa kalo Batman versi Lego ini punya karakter yang jauh berbeda dari film-film Batman sebelumnya.
Masalah sederhana jadi lebih menarik
Seperti cerita aslinya, Bruce Wayne adalah seorang yatim piatu dan hidup bersama Alfred (Ralph Fiennes) sejak orang tuanya meninggal. Meski terbiasa hidup mandiri hingga menjadi pembela kebenaran di Kota Gotham, ternyata miliyuner ini menyimpan suatu masalah, yaitu sulit membina hubungan dengan orang baru.
Problem itu emang berhasil dikemas dengan baik lewat sisi narsisme sang superhero. Bahkan saking pedenya, doi mengganggap engga ada ikatan yang spesial antara dirinya dengan orang lain. Pun pada musuh bebuyutannya Joker, —yang kali ini jadi baperan.
Masalah sederhana inilah yang bikin naskah garapan Seth Grahame-Smith dan Chris McKenna terasa lebih menarik. Penonton seolah dicekoki bahwa sekeren apa pun seseorang tetep aja membutuhkan orang lain. Dan semua pesan itu mampu dikemas dengan epik hingga akhir cerita. Engga heran kalo film “The Lego Batman Movie” cocok buat ditonton oleh semua anggota keluarga.
Walaupun secara humor belum tentun bisa diterima oleh anak kecil, namun semua itu masih dikatakan wajar mengingat Warner Bros dan Lego emang cukup ambisius mengembangkan franchise film animasi stop motion ini.
Dilihat dari apa yang udah penulis jabarin film ‘Lego Batman’ termasuk salah satu film superhero terbaik bagi penulis. Biar engga penasaran, tonton dulu aja trailernya di bawah: