Sabtu, 2 November 2024

Genmuda – Siap pacaran di masa muda harus siap putus atau menjalani Long Distance Relationship (LDR). Ketika doi harus pindah sekolah, masuk kuliah, atau diterima kerja di kota lain, semua orang terancam ngerasain engga enaknya menahan kangen pengen ketemuan. Paham kan?

Pendapat umum bilang kalo masalah utama LDR adalah jarak, padahal bukan. Risetnya Emma Dargie, psikolog Queen’s University, bilang kalo kualitas hubungan LDR justru lebih kuat daripada yang deketan karena pasangan LDR sangat ngejaga komunikasi dan perasaannya.

“Ketika pasangan yang LDR putus, berarti mereka memang tidak bisa membina hubungannya,” kata Dargie seperti dikutip businessinsider.co.id14 Januari lalu. Jarak pemisah juga engga bisa jadi alasan putus karena menurut Dargie, hal yang menakutkan dari LDR bukan itu.

Melainkan, ekspektasi-ekspektasi #RelationShipGoal yang takut engga kesampaian. Berkaca dari pendapat utama itu, Genmuda.com menemukan beberapa tipe hubungan yang sama menyeramkannya, atau mungkin jauh lebih menyeramkan dari LDR.

1. Beda keyakinan

via istimewa
(Sumber: Istimewa)

Kamu yakin kalo doi adalah the one, tapi doi engga yakin. Hahaha. *Canda. Bukan itu. Pacaran beda agama emang selalu jadi masalah di Indonesia. Kalian yang pacaran pasti punya ekspektasi langgeng, tapi kita semua tau realita berkata lain. Orang tua pasti bakal nyuruh “coba pikir-pikir lagi.”

2. Beda umur terlalu jauh

Secara hukum, engga ada salahnya sih seseorang yang udah usia 17 tahun jadian sama yang udah 37 tahun. Tapi, pasti mereka jadi omongan orang, bahkan mungkin sampai difitnah yang engga-engga. Yang usianya muda dituduh cuma ngincer materi, sementara yang umurnya lebih tua dibilang mata keranjang. Ekspektasi menjalin hubungan yang tenang jadi gagal.

3. Sama-sama sibuk banget

via tumblr.com

Kesibukan padat juga bikin hubungan rusak dengan efek yang lebih parah dari LDR. Karena kerjaan si cowok dan cewek sama-sama padat, mereka engga sempat bertukar kabar, loss contact, hingga akhirnya udah terdampar begitu aja di kesibukannya masing-masing.

4. Hubungan yang engga ada privasi juga bahaya

Sedekat apapun pacarannya, masing-masing orang selalu butuh me time buat menenangkan pikiran, mengatur emosi, atau simply untuk menyelesaikan tugas. Ada yang butuh seharian, seminggu, beda-beda. Yang pasti, engga pernah ada hasil positif ketika hak memperoleh waktu sendiri itu dilanggar.

5. Punya pacar suka mengontrol

via istimewa

Kalo pengen ngasih saran, engga perlu sampai ngelarang doi melakukan sesuatu. Emangnya situ udah “halal” sama doi. Si tukang kontrol ini biasanya juga punya banyak cara supaya korban pacarnya mau nurut. Misalnya cara ngomel-ngomel gagal, taktiknya diganti dengan ngambek.

6. Cuma jadi orang terakhir

Yang dimaksud bukan pernikahan terakhir, ya. Itu sih bagus banget. Melainkan, jadi yang paling terakhir dijadiin tempat curhat setelah semua temen-temennya denger. Coba. Gimana rasanya misalnya kamu terjebak hubungan seperti itu, padahal kamu udah siap jadi yang pertama menampung semua luapan emosinya.

7. Punya pacar suka nyalah-nyalahin

via tumblr.com

Ini hubungan yang engga sehat. Kalo masalah sepele aja bikin mereka saling menyalahkan hingga berantem, gimana ketika menikah nanti. Bukannya hidup bahagia selamanya, malah hidup berantem selamanya. Token listrik habis, salah-salahan. Lupa beli sabun cuci baju, salah-salahan. Pada telat bangun pagi, salah-salahan.

Itu dia 7 macam hubungan yang kemungkinan lebih menyebalkan daripada LDR. Genmuda.com berdoa supaya kamu engga menjalani salah satunya, atau kalo sedang menjalni, semoga diberi ketabahan. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.