Genmuda – Buat kamu yang masih suka ngabisin waktu dengan males-malesan di sofa atau gegulingan di kasur, ini udah saatnya kamu bangun dan mulai lari (bukan dari kenyataan), Kawan Muda. Kalau kamu lari, kamu engga cuma bakal ngebakar kalori, tapi juga perbaikin ingatan kamu.
Baru-baru ini, Distractify ngelaporin kalau sejumlah ilmuwan udah berusaha buat ngelihat dampak neurologis dari berbagai jenis olahraga, kayak misalnya lari, latihan beban, dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT). Riset tersebut ngelibatin sejumlah tikus dengan serangkaian tes berbeda.
Pertama-tama, tikus-tikus itu diberi suntikan buat ngebantu ngeidentifikasi sel otak baru. Selanjutnya, tikus-tikus itu diurutin ke kelompok yang berbeda, dengan satu kelompok yang engga ngejalanin bentuk olahraga apapun dijadiin sebagai pembandingnya.
Sementara itu, tikus sisanya tentu harus ngejalanin beberapa tes fisik. Kelompok pertama dikasih roda putar dan dibiarin lari semau mereka, sedangkan kelompok kedua dikasih beban yang diikat ke ekor mereka sambil mereka manjat dinding dan kelompok ketiga ngejalanin HIIT versi tikus, di mana mereka ditempatin di treadmill kecil dan diharusin buat lari dalam beberapa tahap berbeda selama 15 menit.
Nah, setelah 7 minggu, para ilmuwan pun terkejut pas nemuin kalau kelompok tikus pertama ternyata punya tingkat neurogenesis terbesar. “Jaringan hipokampus mereka dipadati oleh neuron baru, jauh lebih banyak ketimbang yang ada pada otak tikus yang kurang gerak. Semakin jauh jarak yang ditempuh tikus pelari saat eksperimen, semakin banyak sel baru yang kini ada dalam otaknya,” kata para ilmuwan.
Lantas, gimana sama nasib tikus-tikus di kelompok lainnya? FYI, tikus yang ngejalanin HIIT ternyata punya lebih sedikit jaringan syaraf baru pada otak mereka dibandingin sama para tikus pelari. Namun demikian, jumlah jaringan syaraf baru mereka lebih tinggi ketimbang tikus yang kurang gerak.
Sebaliknya, tikus yang ngejalanin latihan beban pada akhirnya memang jadi lebih kuat, tapi engga nunjukin adanya peningkatan neurogenesis yang bisa dilihat. Jaringan hipokampus mereka terlihat mirip kayak tikus yang engga olahraga sama sekali alias kurang gerak.
Well, wajar aja sih kalau kamu masih agak engga begitu percaya sama hasil riset tersebut, soalnya manusia bukan tikus dan tikus juga bukan manusia. Terlepas dari itu, hasil riset tersebut seengganya bisa jadi pertimbangan sekaligus motivasi baru kamu buat mulai lari.
Intinya, para ilmuwan percaya kalau semakin banyak kamu lari, semakin banyak kimia pembaruan otak yang bakal diproduksi, yang mungkin mengarah ke jumlah neurogenesis yang lebih besar pada tikus pelari. Walau HIIT dan latihan beban belum nunjukin hasil serupa, bisa jadi kedua bentuk olahraga itu berpengaruh pada bagian otak lainnya. (sds)