Genmuda – Engga kerasa udah 20 tahun Blink-182 ngeramein industri musik dunia. Setelah ngelaluin banyak perubahan termasuk dari segi personil, kini band tersebut akhirnya kembali ngerilis sebuah album baru yang judulnya diambil dari tempat asal mereka, yaitu ‘California’.
‘California’ merupakan album studio ketujuh Blink-182 yang baru aja dirilis pada 1 Juli yang lalu. Album yang diproduseri oleh John Feldmann ini sekaligus jadi album pertama mereka yang nampilin pentolan Alkaline Trio, Matt Skiba, yang ngegantiin posisi Tom DeLonge sebagai vokalis dan gitaris.
Buat kamu para penggemar setia Blink-182, ‘California’ jelas jadi akhir dari penantian panjang kamu dalam lima tahun terakhir sejak ‘Neighborhoods’ dirilis di tahun 2011. Meski begitu, sebagian dari kamu mungkin sempat khawatir jika album ini jatuhnya bakal sama kayak ‘Neighborhoods’ atau kehadiran Skiba justru bakal bikin Blink-182 engga terdengar seperti mereka yang biasanya.
Bukan sekedar Blink-182 ketemu Alkaline Trio
Well, kabar gembira buat kamu, ‘California’ berhasil ngehadirin lebih banyak energi, semangat dan kesenangan, yang emang jadi gambaran dari Blink-182. Album ini engga terdengar kayak cuma sekedar hasil imitasi dari sejumlah band lain, kayak kesan yang ditimbulin di ‘Neighborhoods’.
Yang lebih menariknya lagi, ‘California’ juga bukan sededar Blink-182 yang ketemu dan kolaborasi bareng Alkaline Trio. Emang engga bisa diungkiri bahwa kepergian Tom DeLonge cukup berpengaruh buat album ini. Untungnya, Skiba engga berusaha buat jadi kayak DeLonge (yang antara lain lagi disibukin dengan passion-nya buat ngungkapin keberadaan UFO).
Singkatnya, Skiba sukses ngelebur bersama vokal dan permainan bass Mark Hoppus serta tabuhan drum Travis Barker. Doi ngasih sudut pandang baru lewat vokal yang lebih dalam dan gitar yang lebih berani buat ‘California’ maupun Blink-182 sebagai band secara utuh. Bahkan, harmoni di antara Skiba dan Hoppus terasa begitu kuat, kayak misalnya di trek ‘Los Angeles’ dan ‘Rabbit Hole’.
Throwback reflektif, bukan terjebak nostalgi(l)a
Hal lain yang turut nyempurnain ‘California’ adalah kesan throwback-nya yang reflektif. Kesan kembali ke masa lalu Blink-182 emang terdengar di sejumlah lagu. Sebut aja ‘Bored to Death’, yang jadi pembuka era baru Blink-182 dengan melodi dan harmoninya yang catchy, serta beberapa trek lain kayak ‘She’s Out of Her Mind’ dan ‘The Only Thing That Matters’.
Terlepas dari itu, ‘California’ engga cuma berkutat di sisi nostalgi(l)anya aja. Ketimbang sekedar ngelihat kembali gimana masa muda dan masa kejayaan mereka, Blink-182 justru berusaha ngeeksekusiin kemampuan terbaik mereka dengan lebih sempurna. Coba aja kamu dengerin beberapa lagu awal kayak misalnya ‘Cynical’, ‘Los Angeles’, dan ‘Sober’.
Lebih kaya, lebih berkembang
Intinya, ‘California’ udah nunjukin hasil usaha Blink-182 dalam nyobain cara baru buat nyegarin lagi musik mereka. Entah karena engga adanya DeLonge atau mereka udah benar-benar ngalamin pendewasaan, yang jelas album ini jadi salah satu bukti perkembangan musik mereka.
Iya sih sisi konyol dan kacau Blink-182 emang masih bisa kamu temuin di ‘Brohemian Rhapsody’, yang durasinya cuma 30 detik dan liriknya juga cuma satu kalimat. Meski begitu, di sisi lain ada pula kesan perubahan jadi lebih bijak, kayak yang bisa kamu temuin di ‘Sober’.
So, buat kamu yang pengen kembali menggila bareng Blink-182 dengan nuansa yang lebih segar, ‘California’ jelas wajib kamu dengerin. Album ini sama menarik, nyenengin, dan easy-listening-nya kayak karya-karya Blink-182 di masa-masa kejayaan mereka selagi muda. Engga heran, album ini pun berhasil ngegeser album ‘Views’-nya Drake dari posisi puncak Billboard 200.
(sds)