Genmuda – Netizen lagi ‘protes keras’ ke Kebun Binatang (bonbin) Cincinnati, Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat karena menembak mati seekor gorila. Penembakan itu dilakukan ketika seorang anak berusia 3-4 tahun terjatuh ke penangkaran gorilla itu, Sabtu (25/5).
Bocah itu bisa terpeleset ke penangkaran karena hilang keseimbangan waktu bersandar di pembatas. Gorilla yang bernama Harambe itu sedang berada di dekatnya. Harambe mendekat, kemudian menyeret pergelangan kaki bocah itu hingga beberapa meter.
Kepolisian Cincinnati menerima kesaksian, sang gorila terlihat melindungi di awal. Tapi, mamalia tersebut menjadi panik ketika pengunjung mulai berteriak. Saat itulah sang gorila menyeret pergelangan kaki sang bocah. Videonya bisa diliat di bawah ini, tapi hati-hati buat yang engga kuat liatnya.
Setelah sepuluh menit, petugas kebun binatang memutuskan untuk menembak mati gorila yang terancam punah itu demi menyelamatkan si anak. “Tim bonbin membuat pilihan berat. Saya yakini, itu pilihan tepat untuk menyelamatkan nyawa anak itu. Situasinya bisa lebih buruk dari ini,” kata Direktur bonbin Thane Maynard seperti dikutip BBC.
Netizen Protes
Namun, netizen justru menolak keputusan sang direktur. Akun StrayanRepublic bercuit yang intinya, “#HARAMBE tidak berniat membunuh anak itu… Dia hanya melindungi si anak dari ancaman pengunjung yang berteriak-teriak.”
Sementara itu, akun Andrue bercuit, “Kenapa bonbin tidak punya peluru bius yang cepat reaksinya?” Sementara itu, akun Kenz bercuit menyalahkan orangtua anak yang lalai. “Menyedihkan melihat hewan terancam punah perlu dinetralisir hanya karena orangtua lalai,” tulisnya.
Simpati buat Harambe juga terlihat di Bonbin Cincinnati. Pengunjung bonbin membawa bunga dan meletakkannya di patung gorila bonbin itu. Sementara di sekitar bonbin, warga berbaris dan menyuarakan protesnya.
Sementara itu, Maynard bersikeras, “Netizen yang protes tidak melihat kejadiannya secara langsung. Mereka tidak paham apa-apa.” Menurut dia, peluru bius engga bisa menghentikan gorila itu pada waktunya. Justru, Harambe bisa makin mengamuk karena diserang.
Hanya Menyerang Kalau Terprovokasi
Sebelum tragedi itu, kejadian yang mirip pernah terjadi di Pulau Jersey, salah satu wilayah persemakmuran Inggris, pada 1986. Bocah umur lima tahun jatuh ke dalam penangkaran gorila. Bocah itu pingsan, kemudian dihampiri gorila punggung perak bernama Jambo. Namun, Jambo malah berdiri menjaga bocah itu dari gorila lain. Bahkan, jambo mengelus-elus punggung sang bocah.
Ketika boca itu tersadar, dia langsung menangis dan Jambo langsung pergi menjauh. Tim bonbin Pulau Jersey dan petugas ambulans pun bisa mengevakuasi anak itu tanpa gangguan gorila lainnya.
BBC, Rabu (1/6) menuliskan gorila hanya akan menyerang manusia apabila diprovokasi. Sebelum menyerang pun gorila biasanya memprovokasi balik dengan menggebuk-gebuk dadanya dan menggeram kencang.
Hal serupa juga disebutkan salah satu peneliti gorila Universitas Oxford Brookes Inggris Matthew McLennan kepada BBC. McLennan biang, “Biasanya, gorila hanya menyerang orang dewasa, misalnya pemburu, tapi sama sekali tidak menyerang anak-anak.”
Senada dengan pernyataan itu, Ian Redmond dari LSM Ape Alliance pun berkata, “Semua kecelakaan yang melibatkan gorila dan manusia selalu terjadi karena ketakutan gorila diserang manusia.” Redmond menambahkan, “Di dalam penangkaran, gorila cenderung mudah stres karena mereka selalu jadi pusat perhatian.” (sds)