Genmuda – Popularitas Tinder sebagai aplikasi online dating bisa dibilang udah engga perlu diraguin lagi. Sayangnya, engga bisa diungkiri bahwa popularitas tersebut juga bisa berdampak buruk bagi para penggunanya, khususnya para remaja.
Selama ini, batasan umur yang ditetapin bagi para pengguna Tinder adalah 13 tahun. Walau para pengguna muda tentu engga bakal dipasangin sama para pengguna dewasa, tetap aja batasan umur tersebut masih di bawah usia akil balig alias belum termasuk cukup umur.
Singkatnya, pada dasarnya para pengguna Tinder bakal dipasangin sama pengguna lain dengan rentang usia yang sama kayak mereka. Tapi, masalahnya adalah bukan berarti para oknum pengguna dewasa yang engga bertanggung jawab engga bakal nyoba atau iseng-iseng bohong soal usia mereka.
Untungnya, kini Tinder akhirnya mutusin buat ngubah kebijakan batasan umur penggunanya. Dari yang semulai 13 tahun, usia pengguna Tinder sekarang berubah jadi minimal 18 tahun. Kebijakan batasan umur yang baru ini pun bakal berlaku terhitung mulai minggu depan.
Nah, terkait perubahan kebijakan batasan umur — yang bikin aplikasi tersebut jadi cuma tersedia bagi orang dewasa, pihak Tinder berpendapat bahwa hal itu merupakan “hal yang tepat buat dilakuin”. Tujuannya engga lain dan engga bukan adalah buat ngelindungin anak-anak muda.
“Untuk sebuah platform yang telah memfasilitasi lebih dari 11 miliar koneksi, kami punya tanggung jawab untuk terus menilai pengalaman pengguna kami yang berbeda. Sesuai dengan tanggung jawab ini, kami telah memutuskan untuk menghentikan layanan bagi pengguna di bawah usia 18 tahun. Kami percaya ini adalah kebijakan terbaik,” kata Wakil Presiden Komunikasi Tinder Rosette Pambakian, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
JSYK, buat ngedaftar ke Tinder, para pengguna harus log in dengan akun Facebook mereka. Informasi profil mereka antara lain bakal ngeliputin tanggal lahir, tapi mereka bisa ngubah informasi tersebut sampai beberapa kali dalam batasan tertentu.
Sementara itu, para remaja yang berusia di bawah usia 18 tahun awalnya udah bisa ngegunain Tinder sejak aplikasi tersebut diluncurin di 2012. Namun, dengan adanya perubahan kebijakan batasan umur dari pihak Tinder, sekitar 3% pengguna muda itu mau engga mau harus kehilangan akun mereka. (sds)