Genmuda – Pagelaran Djakarta Warehouse Project 2016 hari pertama baru aja berakhir. Banyak kesan menarik pun tercipta di sepanjang malam yang seakan engga ada abisnya itu, terlebih lagi lewat penampilan Zedd dan Martin Garrix di puncak acara.
Tampil di panggung utama Garudha Land, Minggu (10/12) dini hari, Zedd dan Martin Garrix jelas merupakan dua dari sekian banyak artis yang paling ditunggu-tunggu di DWP 2016. Kepiawaian keduanya sebagai DJ kelas dunia udah engga perlu diraguin lagi. Apalagi Martin Garrix, di usianya yang baru 20 tahun doi udah sukses nyatetin namanya di deretan DJ paling berpengaruh di dunia.
Sekilas, ada sedikit kemiripan dari penampilan Zedd dan Martin Garrix, khususnya dari segi playlist. Keduanya sama-sama ngebawain lagu ‘Bad’ dari David Guetta & Showtek (feat. Vassy) dan ‘Work from Home’ dari Fifth Harmony, yang sempat dibawain pula oleh Alan Walker. Terlepas dari itu, keduanya tetap mampu ngehadirin ciri khas masing-masing di atas panggung, sehingga suasana engga terasa monoton.
Gejolak Zedd yang makin menjadi
Zedd tampil di atas panggung sekitar pukul 01.00 WIB usai penampilan heboh dari KSHMR. Tanpa nunggu lama, doi langsung ngebangkitin semangat para penonton DWP 2016 dengan sederet lagu-lagu miliknya, kayak misalnya ‘Beautiful Now’ dan ‘Starving’. Penonton pun makin antusias dan engga sabar dengan berbagai kejutan yang hendak dihadirin sang pemilik nama asli Anton Zaslavski itu.
Nah, menyusul kemudian, Zedd juga ngebawain beberapa lagu yang lagi ngehits atau sempat populer pada jamannya. Sebut aja ‘The Time (Dirty Bit)’, ‘Cold Water’, ‘Lean On’, ‘Closer’, ‘Let Me Love You’, ‘Rude’, ‘Rather Be’, dan ‘How Deep is Your Love’. Semua lagu tersebut doi mainin hampir tanpa jeda, sehingga para penonton seakan engga punya waktu buat lengah sedikit pun, kecuali buat ngebalas sapaannya atau ajakannya buat ngangkat tangan.
Hingga di penghujung penampilannya, Zedd kembali ngebawain beberapa lagu miliknya, yaitu ‘I Want You to Know’ dan ‘Clarity’. Ditambah lagi dengan ‘Alive’ yang merupakan versi remix dari lagu milik Empire of the Sun, penampilan Zedd tentu jadi makin sempurna dan engga bakal bisa dilupain.
Membara bersama Martin Garrix
Beralih ke Martin Garrix, suasana panas ternyata masih terus terasa dan kian memuncak. Sebagian penonton dari arah belakang banyak yang mencoba untuk lebih merapat ke panggung usai penampilan Zedd, sementara sebagian lainnya tetap di posisi awal sambil berusaha nyesuain diri.
JSYK, DWP 2016 sebetulnya bukan kali pertama Martin Garrix nyapa para penggemar setianya di Tanah Air. Sebelumnya, doi udah dua kali datang ke sini. Walau demikian, kehadirannya tetap disambut dengan histeris oleh para penonton dan doi sendiri ngakuin bahwa dirinya “kangen” sama para penggemarnya tersebut.
Sementara itu, buat lagu-lagu yang doi bawain, Martin Garrix pada dasarnya jelas engga kalah keren dari para seniornya. Diawali dengan sepenggal ‘Can’t Feel My Face’ dari The Weeknd dan ‘Runaway’ dari Galantis, doi kemudian berlanjut ke lagu-lagu lain kayak ‘Am I Wrong’ dari Nico & Vinz, ‘La La La’ dari Naughty Boy (feat. Sam Smith), ‘No Money’ dari Galantis, dan ‘Fake Love’ dari Drake.
Engga ketinggalan, Martin Garrix juga ngebawain beberapa lagu miliknya, mulai dari ‘Animals’, ‘The Sun is Never Going Down’ sampai ‘Tremor’. Di akhir penampilannya, doi pun muasin keinginan para penonton DWP 2016 dengan ngebawain lagu kolaborasinya bareng Bebe Rexha, yaitu ‘In The Name of Love’. Bahkan, doi engga henti-hentinya pula buat ngucapin terima kasih kepada para penonton dan ngungkapin kebahagiaannya tampil ngehibur di DWP 2016.
Dengan demikian, secara garis besar penampilan Zedd dan Martin Garrix tentu udah berkontribusi banget buat kemeriahan rangkaian acara DWP 2016, khususnya di hari pertamanya. Apalagi dengan tampilan panggung yang begitu memikat mata serta didukung pencahayaan dan kembang api yang begitu memukau, engga ada lagi kata yang bisa ngegambarin penampilan keduanya tadi malam selain “PETJAH!”. (sds)