Gemuda – Tanpa meninggalkan identitas bermusiknya, lagu-lagu di album ‘A Moon Shaped Pool’ Radiohead terdengar jauh lebih matang dari sebelumnya. Nuansa musik orchestral dan lirik puitis dalam albumnya jauh makin ‘gelap,’ ‘dewasa,’ dan terdengar makin ‘depresi’.
Di album yang rilis 8 Mei 2016 itu, Thom Yorke (vokal), Jonny Greenwood (gitar), Ed O’Brien (gitar), Colin Greenwood (bass), dan Phil Selway (drum) menggunakan banyak efek gitar dan permainan keyboard buat menghasilkan ambience yang mengiringi lagu itu.
Telinga pendengar musik pop mainstream kemungkinan besar bakal menolak lagu-lagu di album baru ini. Setelah mendengarnya beberapa kali dan mulai terbiasa, barulah lagu-lagu baru Radiohead ini terdengar masuk akal dan kekinian.
Ngomongin soal teknis sedikit, efek distorsi di gitarnya O’Brien dan Greenwood makin terdengar samar. Gantinya, efek macam echo dan reverb jadi lebih dominan. Wajar jika hasilnya engga melulu suara gitar, tapi juga suara biola dan dentingan keyboard. FYI, di album orchestral ini, bukan Yorke yang mengaransemen melainkan Jonny.
Agak mirip
Berusaha nampilin sisi orkestranya itu, intro lagu ‘Burn the Witch’ yang ngebuka album itu kedengeran seperti intro ‘Viva la Vida’ Coldplay. Tenang. Hanya ketukan dan gesekan biolanya aja yang mirip, namun cara menyanyi Yorke yang ‘terseret-seret’ dan melolong jadi faktor yang ngebedain nuansa kedua lagu itu.
Penulis berpendapat jika musik-musik di album ini cocok banget kalo dijadiin soundtrack bertema filosofi, misteri, atau post-apocalypse. Mau bagaimana lagi. Film kayak gitu cocok banget sama lagu Radiohead yang ‘Suspense.’
Liriknya ngena banget
Kini, lirik-lirik Radiohead engga lagi ngomongin soal eksistensi diri atau cinta-cinta salah kaprah di era 1990-an. Mereka melihat manusia lebih luas lagi. Efek dari media mainstream dan kapitalisme sepertinya jadi sorotan Yorke berdasarkan lirik lagu-lagu album ini.
Di album ini, Yorke seolah nunjukin kemuakannya terhadap narsisisme orang-orang, terutama yang keseringan selfie dan update medsos (Sorry to say, no mention anyone). Dengan kata lain, doi prihatin dengan kebisingan informasi di era teknologi seperti sekarang.
Bukan seperti lagu ‘Creep” (1992) atau ‘High and Dry’ (1995), lagu-lagu di album ‘Moon Shaped Pool’ terasa kurang cocok buat dilantunkan saat iseng atau waktu nongkrong. Kalo didengerin sendirian, lagu ini kayaknya baru nendang buat kuping dan otak kamu.
Kesimpulan
Jaman bisa berubah, tapi Radiohead masih mampu ngerasain fenomena sosial kekinian dan pas banget mengisahkannya di dalam lagu di album ini. Pola pikir yang makin berkembang seiring bertambahnya umur pun bikin musik mereka jauh lebih kaya daripada sepuluh tahun lalu, –waktu mereka jaya-jayanya. Overall, Radiohead masih mampu jadi band yang relevan dan kekian buat kamu dengerin.
(sds)