Genmuda – Setelah sekian lama dinanti, Beyoncé akhirnya kembali dengan sebuah album baru nih, Kawan Muda. Sesuai prediksi, album berjudul ‘Lemonade’ itu resmi dirilis pada akhir bulan April ini.
‘Lemonade’ merupakan album studio keenam Beyoncé yang udah dirilis pada 23 April yang lalu. Sebagai album visual kedua menyusul ‘Beyoncé’ di tahun 2013, album ini disertai dengan sebuah film berdurasi satu jam yang ditayangin di HBO tepat di hari perilisannya.
Lebih lanjut, Tidal ngedeskripsiin konsep ‘Lemonade’ sebagai “perjalanan pengenalan dan penyembuhan diri dari setiap perempuan”. Secara khusus, judul album ini pun terinspirasi dari nenek Beyoncé, Agnéz Deréon dan nenek suaminya Jay Z, Hattie White.
Well, iya sih rumor yang beredar memang bilang kalau ‘Lemonade’ banyak nyeritain tentang perselingkuhan Jay Z. Hal itu misalnya aja bisa dilihat dari lagu ‘Don’t Hurt Yourself’ (feat. Jack White). Dengan nuansa yang lebih nge-rock, Beyoncé antara lain ngebawain lirik kayak “This is your final warning/You know I give you life/If you try this s*** again/You gonna lose your wife.”
Meski begitu, Beyoncé di sisi lain sebenarnya juga mampu ngeyakinin para Beyhive, –sebutan fansnya, kalau inti dari albumnya justru jauh daripada itu. Bisa dibilang, doi berhasil ngelakuin hal tersebut lewat narasi audio dan visual yang sempurna sekaligus luar biasa.
Di lagu ‘Love Drought’ dan ‘Sandcastles’ contohnya, Beyoncé memang berusaha buat ngungkapin jerih payah emosional akibat siksaan mulai dari verbal, spiritual, sampai fisik yang dialaminya sebagai perempuan. Sebaliknya, di lagu ‘Daddy Lessons’, doi malah berupaya buat nampilin gimana hal itu muncul dan melekat dalam masyarakat secara keseluruhan.
Singkatnya, Beyoncé berhasil nunjukin perbedaan tipis antara cinta dan benci (tsah!) lewat album ‘Lemonade’. Walau terkesan amat-sangat personal, album ini juga memiliki pernyataan sosial dan politik yang berani dan berpengaruh buat banyak orang, khususnya perempuan kulit hitam.
Secara musik, dalam album ‘Lemonade’ Beyoncé pun tampak ngalamin semacam peningkatan artistik. Mulai dari R&B, pop, hip hop, blues, rock, soul, funk, sampai country sekalipun, semua udah doi jajal di album ini. Album ini jelas jadi satu langkah besar buat doi sebagai seorang musisi, dengan didukung lirik dan tema yang jauh lebih koheren.
Di samping itu, dengan vokalnya yang memang khas banget, Beyoncé juga mampu ngasih sesuatu yang segar namun masih tetap familiar di telinga para pendengar album ‘Lemonade’. Ibarat kata nenek Jay Z di akhir lagu ‘Freedom’ (feat. Kendrick Lamar), doi udah bisa ngolah ‘lemon’ asam yang didapatnya jadi ‘Lemonade’ yang manis.
Engga ketinggalan, lagu lain di album ‘Lemonade’ yang juga layak buat kamu dengerin berulang-ulang kali contohnya adalah ‘Pray You Catch Me’, ‘Hold Up’, dan tentunya ‘Formation’. Masing-masing dari ketiga lagu tersebut punya daya tarik tersendiri yang sayang buat dilewatin.
Sebagai dua lagu pembuka, musik dan vokal yang dihadirin Beyoncé dalam ‘Pray You Catch Me’ dan ‘Hold Up’ mampu menyihir dan jadi pemanasan buat album ‘Lemonade’. Sebaliknya, sebagai lagu penutup dari rollercoaster emosi sang diva, ‘Formation’ kembali nunjukin kekuatan dari seorang perempuan kulit hitam dan ngasih pujian buat semua bagian dalam dirinya.
Tapi, lagi-lagi ada baiknya kamu nyempetin buat benar-benar ngedengerin album ‘Lemonade’ dari awal sampai akhir biar feel-nya makin berasa, Kawan Muda. Soalnya, kalau ‘Don’t Hurt Yourself’ yang ada deretan tiga lagu awal masih dipenuhi dengan kemarahan dan kesedihan, maka ‘Freedom’ yang ada di deretan tiga lagu terakhir justru udah nunjukin adanya trasformasi dan rekonsiliasi.
So, buat kamu yang pengen dengerin album ‘Lemonade’, selain di Tidal album ini udah tersedia pula di Amazon Music dan iTunes Store. Buat kamu yang mau beli rilisan fisiknya, kamu masih harus nunggu dulu sampai 6 Mei mendatang. Selamat ngerasain asam manis kehidupan bareng Beyoncé, Kawan Muda!
(sds)