Selasa, 17 September 2024

Genmuda – Berikut review Genmuda.com untuk film Borderlands yang tayang tanggal 9 Agustus 2024 di Indonesia. Film ini merupakan adaptasi dari video games dengan judul serupa.

Misteri Pandora

Kevin Hart as Roland, Jamie Lee Curtis as Tannis, Ariana Greenblatt as Tiny Tina, Florian Munteanu as Krieg, and Cate Blanchett as Lilith in Borderlands. ©Lionsgate

Cerita dimulai saat Tiny Tina (Ariana Greenblatt), putri dari CEO Atlas, diculik oleh mantan tentara bayaran bernama Roland (Kevin Hart). Terus Lilith (Cate Blanchett), seorang pemburu hadiah, ditugaskan untuk menyelamatkannya di planet liar Pandora.

Belakangan ketiganya malah bekerjasama dan membentuk sebuah tim bersama karakter-karakter unik—termasuk robot nyeleneh Claptrap (disuarakan oleh Jack Black), si ilmuwan nyentrik Dr. Tannis (Jamie Lee Curtis), dan prajurit besar bernama Krieg (Florian Munteanu).

Namun petualangan ini membawa mereka ke dalam konflik yang lebih besar yang melibatkan korporasi rakus dan rahasia besar yang tersembunyi di planet Pandora. Cerita inilah yang bakal jadi sajian dalam film berdurasi sekitar 1,5 jam.

Adaptasi payah

Cate Blanchett as Lilith in Borderlands. ©Lionsgate

Meski terdengar seperti perjalanan yang penuh aksi dan humor, Borderlands ternyata tidak semenyenangkan gamenya. Adaptasi ini berusaha menghadirkan dunia gila dan absurd ala game-nya, tapi sayangnya, eksekusi di layar lebar jauh dari harapan. Alih-alih menjadi pengalaman sinematik yang memukau, film ini justru penuh dengan kekacauan dan kebingungan.

Dari sisi akting, para bintang besar seperti Cate Blanchett dan Kevin Hart bisa dibilang engga bisa menyelamatkan film ini dari jurang kekecewaan. Meskipun Blanchett berusaha keras menghidupkan karakter Lilith, tapi karena naskah yang dangkal bikin performanya terasa sia-sia. Kevin Hart yang biasanya kocak, justru malah terlihat kaku dan gak punya peran kuat di film ini.

Eli Roth sebagai sutradara juga terkesan ‘main aman’ karena adegan-adegan aksi yang seharusnya menjadi daya tarik utama, malah disajikan dengan gaya yang berantakan dan sulit diikuti. Belum lagi dialog-dialog yang kaku dan humor yang gagal, membuat film ini terasa asal-asalan.

Kesimpulan

Borderlands ©Lionsgate

Secara keseluruhan, Borderlands adalah film adaptasi game yang cukup gagal total. Alih-alih memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi penggemar game-nya, film ini justru membuang semua potensi yang dimiliki. Bagi Kawan Muda yang sudah punya ekspektasi tingg, lebih baik simpan aja dan balik lagi ke gamenya buat merasakan serunya dunia Pandora.

Our Score

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.