Genmuda – Film “Ip Man 4: The Finale” siap menemani waktu liburan Natal dan tahun baru Kawan Muda di bioskop. Masih menampilkan petualangan guru dari Bruce Lee, Ip Man. Film ini menjadi penutup dari penutup dari perjalanan Master Wing Chun yang diperankan oleh Donnie Yen.
Apakah filmnya mampu memenuhi ekspektasi penonton yang setia mengikuti film Ip Man dari satu dekade lalu? Berikut ulasan lengkap dari Genmuda.com!
Perjalanan Master Ip Man ke Amerika
Ceritanya film masih berlanjut pasca kematian istri Ip Man, Cheung Wing-Sing (Lynn Hung). Kini sang guru wing chun harus bersusah payah membesarkan puteranya seorang diri. Di balik nama besar dan kemampuannya dalam bela diri, nyatanya Ip Man belum bisa move on setelah ditinggal istrinya.
Puteranya pun harus berkali-kali di-DO dari sekolah di Hong Kong lantaran sering berkelahi. Gak habis sampai di situ doang, Ip Man juga harus menerima kenyataan bahwa dirinya mengidap kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Demi mengatasi masalahnya Ip Man memutuskan pergi ke Amerika Serikat untuk mencarikan puteranya sekolah baru dengan bantuan muridnya, Bruce Lee. Namun semuanya gak semudah yang dibayangin. Untuk mendapatkan surat rekomendasi sekolah baru ia harus memintanya dari Wan Zong Hua (Wu Yue), petinggi kelompok Tionghoa di San Fransico.
Sialnya Wan gak mau memberikan surat rekomendasi karena ia sangat membenci Bruce Lee (Kwok-Kwan Chan) lantaran menerima murid orang amerika di sekolah kung fu miliknya. Menurut Wan, orang amerika gak layak diberikan kesempatan untuk belajar kung fu karena mereka sering menindas etnis tionghoa.
Di sisi lain salah satu anggota marinir Amerika, Barton Geddes (Scott Adkins), sangat membeci kung fu milik orang Tionghoa. Menurutnya sebagai negara super power Amerika berada di atas segala-galanya termasuk berusaha menyingkirkan orang-orang Tionghoa yang berusaha mengajarkan kungfu dan tinggal di negara mereka.
Masih menampilkan baku hantam dengan bumbu drama antara ayah dan anak
Jika di film “Ip Man 3” kita disuguhkan oleh aksi baku hantam yang diselingi oleh bumbu drama antara Ip Man dengan istrinya, maka kali ini formula serupa juga berlaku dengan mengedepankan hubungan ayah dan anak. Perjalanan Ip Man ke Amerika juga mempertemukannya dengan puteri dari Wan, Yonah (Vanda Margaf). Kedekatan hubungan keduanya turut membuat sang master wing chun ikut tersentuh, terutama dengan sudut pandang anak remaja yang gak mau ditekan dalam mengerjakan apa yang mereka sukai.
Cerita drama inilah yang sukses memberikan nilai-nilai humanis dari film terakhir Ip Man. Meskipun dalam konteks cerita agak sedikit membosankan, namun penulis menilai hal itu masih bisa diterima. Maklum aja gengs, namanya juga film penutup jelas harus terlihat berkesan dan menyentuh hati penonton.
Terus kalo ngebahas aksi baku hantam film ini jelas menampilkan koreografi yang gak kalah keren. Baik saat Ip Man melawan Wan dan Barton, hingga saat Bruce Lee menghajar guru karateka. Semuanya berlangsung cepat namun tetap padat dan memukau buat lo tonton.
Kesimpulan
Dengan catatan di atas “Ip Man 4: The Finale” boleh dibilang sukses menggabungkan banyak nilai-nilai kehidupan di dalamnya. Walau elemen kung fu-nya cenderung repetitif dari tiga film sebelumnya, namun penulis ngerasa film ini sangat berhasil untuk menjadi penutup master wing chun yang ternyata hanyalah manusia biasa.
Berikut cuplikan trailernya biar lo gak semakin penasaran buat nonton di bioskop. Happy watching and happy holiday!