Review The King’s Man, Cikal Bakal Agen Mata-mata
©20th Century Fox/2021
Genmuda – Film The King’s Man akan kembali hadir dengan membawakan tema cerita agensi mata-mata swasta, Kingsman. Ini merupakan prekuel dari dua film Kingsman sebelumnya.
Yup, seperti yang Kawan Muda tahu, film The King’s Man adalah kisah sebelum terjadinya Kingsman: The Secret Service (2014) dan Kingsman: Golden Circle (2017). Gak heran kalo nantinya bakal ada nama-nama tokoh yang mirip sama film sebelumnya. Penasaran? Simak review Genmuda.com kali ini.
Lahirnya Kingsman
Film The King’s Man mengambil latar tahun 1907 atau persis sebelum terjadinya Perang Dunia I. Kala itu bangsawan Inggris, Orlando Oxford (Ralph Fiennes) berusaha melindungi anaknya, Conrad Oxford (Harris Dickinson), dari peperangan yang pecah di benua Eropa.
Orlando memegang teguh janjinya kepada sang istri, Emily Oxford (Alexandra Maria Lara), yang menjadi korban peluru nyasar dari konflik perang di Uganda saat memenuhi undangan dari Jendral Kitchener (Charles Dance).
Dua belas tahun berlalu, Conrad bersikeras ingin menjadi seorang tentara dan membela negara. Namun hal itu ditentang oleh sang ayah. Mereka kemudian diberikan mandat untuk melindungi putra mahkota Austria, Franz Ferinand dan istrinya Sophie, saat berkunjung ke Inggris.
Tapi rencana itu gagal dan putra mahkota Austria pun tewas terbunuh oleh seorang tidak dikenal. Kematian inilah yang membuat konflik di benua Eropa menjadi memanas.
Orlando lantas memanggil dua orang kepercayaannya, Shola (Djimon Hounsou) dan Polly (Gemma Arterton) untuk menyelidiki kematian konflik pemicu perang tersebut. Mereka lantas mengajak Conrad untuk membunuh Grigori Rasputin (Rhys Ifans), yang mengendalikan Kaisar Rusia.
Namun kematian Rasputin masih belum cukup menghentikan perang. Saat Inggris terdesak, Orlando justru mendapati putra malah ikut bertempur di medan perang.
Plot yang mudah ditebak
Film garapan Matthew Vaughn ini emang cukup mudah ditebak. Penggabungan kejadian sejarah dalam cerita film cukup mendukung jalannya cerita Kingsman seolah-olah beneran ada di dalam kejadian tersebut.
Kendati demikian jalan cerita film ini sejujurnya gampang banget buat Kawan Muda tebak. Walau jadi awal kelahiran agensi swasta The King’s Man, tapi sayang aksi kelurga Oxford tidak sekeren dua film sebelumnya.
Faktor kejadian di masa lalu turut memaksa Vaughn untuk putar otak mengenai teknologi yang digunakan oleh Orlando. Jadi jangan ngerep bakal ada senjata canggih khas Kingsman di film ini.
Kesimpulan
Secara keseluruhan film ini mungkin cocok untuk menjawab garis besar dua film Kingsman sebelumnya. Sayangnya, mungkin buat kalian yang belum ngikutin film sebelumnya mungkin akan sedikit kurang nge-feel sama ceritanya.
Sajian action dan efek di film ini juga sedikit timpang kalo dibandingkan dua film sebelumnya. Beruntung akting para pemainnya cukup sukses membawa jalan cerita lebih hidup. Suka atau engga penulis bisa bilang film ini tetap menghibur buat kalian tonton.
