Genmuda – Kawan Muda percaya engga kalo pakar-pakar seni pertunjukan Broadway, New York, Amerika Serikat lagi pada sibuk jadi mentor anak muda Indonesia yang pengen seperti mereka. Bukan cuma ngajarin teknik, mereka pun ngajar gimana caranya berpikir layaknya seniman sejati.
Kesempatan emas itu diberikan buat anak-anak usia 15-25 tahun yang lolos seleksi. Ada pula peserta yang asalnya dari Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, dan Myanmar. Lalu Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Papua Nugini, dan Timor-Leste. Dari sekitar 100 peserta, hampir 50 persennya berasal dari Indonesia.
Kegiatan yang namanya YES Academy ASEAN 2016 itu diselenggarakan oleh American Voices dan disponsori kedubes negara yang terlibat. “Itulah hebatnya seni. Tanpa terkungkung isu politis, dia bisa menyatukan banyak negara seperti sekarang ini,” kata Karen P Schinnerer direktur @America sekaligus Atase Kebudayaan Kedutaan Besar AS di Indonesia, Kamis (4/8).
Waktu Genmuda.com ngintip kegiatannya, para peserta lagi sibuk belajar sama Nikki Snelson (aktris Broadway), Peter Thorensen (pengarah musik Broadway), Fabian ‘Farbeon’ Saucedo (rapper), Ken Fury (breakdancer), dan Ravi Hutheesing (pencipta lagu dan gitaris band Hanson tahun 1997).
Biar makin nyeni, lingkungan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pun dipilih sebagai ‘markas’ kegiatan. Pesertanya terbagi ke dalam empat kelas yaitu kelas Singing/Songwriting, Broadway Musical Theater; Hip Hop Performance and Production; serta Hip Hop and Break Dance.
Belajar mencipta
Bukan hanya dilatih memeragakan sebuah karya, para peserta berikan dasar yang mereka butuh buat menciptakan masterpiece masing-masing. Kepada Genmuda.com, Ken Fury bilang kalo tim pengajar sangat mendorong peserta mengombinasikan kebudayaan masing-masing dengan budaya asal AS itu.
“Tarian Hip Hop itu sendiri pada dasarnya campuran dari gerakan salsa, seni beladiri, dan tarian daerah lainnya. Di sini, saya hanya memberikan saran. Peserta lah yang membuat gerakan tari dan mempertunjukannya nanti,” kata Fury.
Terkait hal itu, Farbeon nekanin, “Justru dengan memasukkan kebudayaan lokal lah sebuah karya seni bisa jadi masterpiece.” Doi pun mendorong anak didiknya menggunakan bahasa nasional masing-masing dalam menulis lirik lagu Hip Hop.
Para pengajar kelas Broadway turut mengatakan hal senada. Snelson bilang naskah teater musikal yang udah ada malah sangat terbuka buat dimainkan sesuai karakteristik kebudayaan masing-masing. Sementara itu, Thorensen yakin kalo perbedaan kebudayaan membuat peserta saling mengisi dan menghasilkan tim yang solid dan sempurna.
Kagum
Ketika konferensi pers di sela kegiatan, para pelatih dan perwakilan peserta asing bilang kalo mereka kagum dengan para seniman muda Indonesia di sana. “Orang-orang Indonesia sangat berbakat. Kamu sangat berbakat,” kata Abbigail Asistio dari Filipina kepada Aditya Elmansya Putra dari Indonesia (#cinlok). Keduanya merupakan peserta kelas Singer/Songwriter.
Hutheesing bilang, “Anak muda Indonesia sangat terbuka pikirannya. Mereka pun pandai bersosialisasi dan ramah.” Tetapi Snelson punya pendapat lain, doi ngerasa kalo anak muda Indonesia justru sangat cinta dan bangga dengan kebudayaan mereka.
Seorang peserta asal Brunei Darussalam yang bernama Azmina bilang kalo kecintaan orang Indonesia terhadap kebudayaan lokal membuatnya berkaca diri. “Karena orang Indonesia, saya termotivasi lebih mendalami akar kebudayaan saya. Pasalnya, bahasa nasional pun makin jarang dipakai di Brunei,” katanya.
Kelanjutannya
Seniman-seniman Indonesia yang ikut optimis bahwa mereka bakalan mampu memasarkan masterpiece mereka. Aditya salah satunya. “Di sini, kami bukan hanya diajari soal seni tapi juga memasarkannya. Ada semacam kuliah umum soal Social and Cultural Entrepreneurship. Itu diikuti semua peserta tanpa kecuali,” kata doi.
Setelah mengikuti semua ‘mata kuliah’ dari tanggal 1 Agustus, anak-anak YES Academy 2016 bakal nampilin karya mereka di panggung puncak 12 Agustus yang diadakan di Jakarta Institute, Taman Ismail Marzuki.
Sebelum sampai ke sana, mereka bakal ngadain sejumlah pertunjukan kecil buat ‘pemanasan’ pada tanggal 5-6 dan 9-10 Agustus di @America, Mal Pacific Place, Jakarta Pusat. Kalo kamu penasaran sambul nyari gebetan pengalaman baru jangan ragu buat dateng. GRATIS gaes! (sds)