Sneak Peek Love and Fabulous Festival 2018, Konser yang Pacu Artisnya Ngasih Penampilan Spesial ke Para Fans
Genmuda – Sebanyak total 11 musisi dalam dan luar negeri serta 1 konsep film kreatif siapin diri buat tampil di Love and Fabulous Festival (LAFF), Jakarta Convention Center (JCC), 10 Februari mendatang. Para penampil diminta sajiin kreasi yang belum pernah ditampilin sebelumnya.
Begitu cara paling gampang deskripsiin suasana LAF Festival berdasarkan hasil konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/1). Acaranya dihadiri CEO Berlian Entertainment Dino Hamid, CEO Hype Festival Asia Darshan, dan perwakilan beberapa penampil.
“Tiap penampil pun akan tonjolkan frontliner perempuan. Itulah sebabnya acara ini akan berbeda,” tutur Dino Hamid. Mendengar itu, cowok-cowok peserta konferensi pers langsung bersemangat.
Inilah para penampilnya
Di antara 11 penampil, 8 di antaranya berasal dari Indonesia. Mereka adalah Raisa Handmade Experience, Nev+ Dea dan Sophialatjuba, Hening Taifun by Barasuara, Kahitsna (Ava Victoria, Lala Karmela, dan Radhini).
Ada lagi D’Essentials of Groove, Andien Metamorfosa 2.0, Yura & Tuan-Tuan, serta Thorn & Roses (Jevin Julian x Random Brothers) feat Andini, Neonomora, RamenGvrl si cewek rapper yang lagi naik daun di kalangan anak kekinian.
Sementara itu, penampil mancanegaranya ada Anne Marie, The Brand New Heavies, dan satu lagi masih dimisteriuskan. “Saya hanya bisa bilang artis itu sangat dikenal dan berasal dari Asia,” kata Darshan kepada Genmuda.com dan diamini Dino.
Konsep tiga panggung
Masing-masing penampil tersebar dalam tiga panggung. Panggung “Love” berisi artis-artis pop. Panggung “Hope” dikasih nuansa jazz. Sementara itu, panggung “Passion” dibubuhi nuansa-nuansa elektronik dance music.
Tiket early bird sold out
Jelang konser bertajuk utama cinta itu, tiket early bird posisi festival VIP seharga Rp 1.795.000 udah sold out. Tinggal tersisa tiket festival VIP normal (Rp 2.092.500) dan festival reguler (Rp 850.000). Saat ngobrol sama Genmuda.com, Darshan bilang kapasitas tempatnya sampe 12 ribu orang.
Terkait harga tiket, Dino Hamid merasa harga termurah Rp 850 ribu termasuk terjangkau, mengingat tersaji 11 konser dalam satu hari. “Kalau dibandingkan, harga tiket reguler untuk satu konser tunggal artis saja bisa sampai 650 ribu,” kata Dino mengkalkulasi.
Penampil yang bukan sekadar line-up
Dino meminta tiap penampil ngasih sajian yang belum pernah ada bahkan pada konser tunggal masing-masing. “Itulah sebabnya musisi di LAF Fest bukan hanya sebagai line-up, melainkan sebagai sorotan dalam konsernya,” ujar Dino.
Jadwal penampilan tiap musisi juga diatur berjarak 15 menit. “Maksudnya, supaya satu penonton punya waktu berpindah dari satu panggung ke panggung lain dan menikmati banyak musisi berkualitas,” ajak Dino.
Konsep penampilan Andien
Hampir mirip showcase perdana album Metamorfosa dia, Andien juga mau usung konsep kolaborasi musik dan suguhan visual. “Namun, pasti berbeda dari showcase saya tentunya,” janji Andien kepada rekan-rekan wartawan.
Konsep penampilan Nev+ Dea & Sophia
Digawangi personil Nidji (minus Giring yang sekarang lagi berpolitik), Nev+ Dea & Sophia Latjuba bakal bawain sejumlah lagu Nidji dan Dea yang diaransemen dengan nuansa elektronik.
Randy Danistha selaku pemain synthesizernya berjanji, “Penampilannya pasti penuh kejutan. Bahkan, kejutan juga buat kami. Hahaha.”
Konsep penampilan Thorn & Roses
Randy juga bakalan main synthesizer di Thorn & Roses. Jevin Julian, salah satu anggota kelompok musik elektronik ini bilang, “Kami akan tampil dalam bentuk band. Musiknya dimainkan live di atas panggung dengan drum elektrik dan sejumlah alat musiknya elektronik.”
Mereka lagi siapin 9 lagu. “Karena berkolaborasi juga dengan Andini, Neonomora, dan RamenGvrl, masing-masing penyanyi mungkin kebagian 3 lagu. Mungkin juga akan kolaborasi ketiganya. Lihat saja nanti,” kata Jevin bikin penasaran.
Konsep penampilan Kahitsna
Band yang digawangi penyanyi Radhini, penyanyi Lala Karmela, dan music director Ava Victoria itu merupakan Kahitna versi girl power kalo kata Ava. Jadi, jelas bakal bawain 8-10 lagu hits Kahitna dengan pendekatan yang cuma ada di LAF Fest.
Konsep penampilan Hening Taifun
Gampangnya gini. Hening Taifun dalah Barasuara versi lebih senyap, lebih syahdu, dan lebih akustik. “Namun demikian, bukan berarti kami hanya akustik genjrang-genjreng seperti di warung kopi. Istilahnya, kami mengonsepkan musiknya supaya mebunuh pelan-pelan,” kata Iga Massardi.
Buat project Hening Taifun, Barasuara juga ngajak pemain violin Dika Chasmala juga pianis Adra Karim. Drummer langganan Raisa, Jessilardus Mates juga kolaborasi bareng Hening Taifun. Doi megang perkusi.
Iga Massardi juga bilang kalo gak tertutup kemungkinan ada pertukaran posisi instrumen di antara personil Barasuara. “Tapi, masih rahasia. Kita lihat nanti,” kata Iga misterius.
Apakah format special act itu eksklusif di LAFF aja?
Saat pihak promotor ditanya mengenai kemungkinan format special-act tiap penampil LAF Festival bakalan dibawain lagi dalam penampilan masing-masing di acara lain, Dino Hamid kasih jawaban samar-samar.
Katanya, “Pada intinya, penampilan spesial tiap artis tadi akan LAF Fest bawa ke ajang lebih besar. Misalnya, dengan mengadakan LAFF di negara-negara tetangga.” Kalo tiap artis boleh nampilin special-act mereka di konser tunggal masing-masing kayaknya keren juga, tuh.
Ada dresscode
JSYK, tiap penonton LAFF Fest diminta pake dresscode. Pakaian putih artinya dateng sama pasangan, alias haram digodain. Pakaian merah artinya cewek yang belum ada pasangan. Sementara itu, pakaian hitam artinya cowok-cowok yang belum ada pasangan.
Jadi, para pengunjung berbaju hitam pasti bakalan ngomong: “YANG BAJU MERAH JANGAN SAMPAI LOLOS!” Udah, ah. Sampe ketemu di LAFF, 10 Februari nanti cuma di JCC Senayan. (sds)