Sabtu, 2 November 2024

Genmuda – Suwon, sebuah kota yang jadi pusatnya perusahaan elektronik Samsung kembali nawarin inovasi menarik kepada netizen. Kota yang letaknya dekat Seoul itu ngebuktiin kalo konsep kota bebas kendaraan bermotor yang dijalanin penuh perjuangan sejak dua tahun lalu udah membuahkan hasil sekarang ini.

Walikota Yeom Tae Young ngerancang kalo Suwon bakal ‘ketagihan’ bebas kendaraan bermotor setelah ngadain perayaan ‘Sebulan Bebas Kendaraan Bermotor,’ sekitar tiga tahun lalu.

Setelah programnya disetujui, para penduduk kota memarkir kendaraan bermotor pribadi mereka di kawasan lain selama sebulan penuh di tahun 2013. Sebagai gantinya, mereka berkegiatan dengan sepeda, jalan kaki, atau naik transportasi umum yang tersedia di sana.

Di bulan yang sama, 500 pakar transportasi dan tata kota dunia bilang kalo keadaan Suwon ketika itu seperti dalam mimpi. Anak-anak main dengan santai di tengah jalan, orang tua jalan sambil ngobrol sama tetangga mereka, dan udaranya pun bersih serta sejuk.

Ternyata efek sebulan bebas kendaraan bermotor mereka makin lama-makin besar loh, gaes. Buktinya City Lab, Oktober 2015, udah ngerangkum 5 manfaat yang bisa dirasain sama kota Suwon.

1. Fasilitas umum diperbarui total

via theatlantic.com
Suwon sebelum (atas) dan sesudah (bawah) ‘operasi plastik.’ (Sumber: theatlantic.com)

Ketika jalanan lengang, pemerintah Suwon justru punya waktu dan ruang lebih banyak buat memperbaiki fasilitas umum. Ketika festival bebas kendaraan berlangsung, semua trotoar, dan jalan umum diperbarui hingga layak dipakai pejalan kaki atau pesepeda.

2. Fasilitas pribadi juga ikut diperbarui

FYI, Walikota, Yeom Tae Young menyisihkan anggaran kotanya buat memperbaiki bangunan warga. Itu dilakukan supaya tiap pelosok Suwon enak dipandang dan engga bikin masyarakat atau turis asing engga bosen saat berjalan kaki.

3. Tata kota jadi baik

Engga sampe di situ, pemerintah kota juga punya anggaran lebih buat menata kotanya. Mereka bisa menginvestasikan 10,5 juta dolar AS (139,1 juta rupiah) buat memasang marka jalan, penambahan taman kota, mengubur kabel-kabel, bahkan mengadakan les bersepeda buat penduduk yang belum bisa. *penting

4. Warga makin terhubung

via Citiscope.org
Jalanan di Suwon ketika festival. (Sumber: Citiscope.org)

Ternyata, kendaraan pribadi yang diniatkan buat nambah mobilitas warga justru bikin mereka terpisah dari tetangganya. Sebaliknya berjalan kaki malah bisa ngerangsang warga buat makin peduli dan kenal lingkungannya. Manfaat tersebut dirasakan sama Lee Kyung Ah, seniman lokal yang akhirnya kenal sama Roh Yongnah, seniman lain. Mereka kini sering bikin pameran seni dan komunitas fotografi yang berjalan secara rutin.

5. Warga makin sejahtera

Cho Ehwa eorang pengusaha rumahan di Jalan Hwaseomun, Suwon bilang kalo restorannya makin lama makin laris semenjak festival bebas kendaraan bermotor berlangsung. Sebelum festival, restoranya biasa dikunjungi 200 pengunjung setiap hari. Sekarang, ada lebih dari 300 pengunjung harian makan di sana.

Jadi kayaknya cara di atas bisa banget ya buat dicontoh di Indonesia. Tapi kira-kira kota mana ya yang bakalan bersedia? Atau Kawan Muda sendiri belum siap contoh gaya hidup warga Suwon yang bebas kendaraan? (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.