Minggu, 27 Oktober 2024

Genmuda – Buat Kawan Muda yang lagi berjuang melawan depresi, ada kabar baru nih! Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa terapi otak yang biasanya dilakukan di klinik, kini bisa dilakukan di rumah dengan alat khusus.

Penelitian ini menyebutkan bahwa pasien depresi yang memakai headset khusus bisa merasakan perbaikan signifikan pada gejala mereka. Headset ini bekerja dengan mengirimkan aliran listrik lemah ke bagian otak tertentu, dalam terapi yang dikenal dengan transcranial direct current stimulation (tDCS).

Penelitian yang dipublikasikan pada 21 Oktober 2024 di jurnal Nature Medicine ini menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan. Selama hampir tiga bulan, 87 pasien dengan depresi yang menggunakan headset ini menunjukkan peningkatan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan headset palsu (tanpa aliran listrik).

Dr. Cynthia Fu, salah satu peneliti dan profesor di King’s College London, mengatakan bahwa pendekatan ini bisa menjadi salah satu terapi utama untuk depresi di masa depan. “Ini bisa jadi terapi pertama yang aman dan efektif untuk pasien depresi,” ujarnya seperti dilansir Live Science, Rabu (23/10/2024).

Cara Kerja tDCS

Buat kamu yang belum tahu, tDCS bekerja dengan memberikan arus listrik kecil ke area tertentu di otak, biasanya prefrontal cortex yang terletak di belakang dahi. Fungsi otak di area ini sering terganggu pada orang dengan depresi, dan arus listrik ini diyakini bisa membantu neuron (sel otak) bekerja lebih baik.

Biasanya, pasien harus datang ke klinik untuk melakukan sesi harian selama beberapa minggu. Tapi, kabar baiknya, penelitian ini menunjukkan kalau metode ini bisa dilakukan di rumah dengan pengawasan dokter lewat videocall.

Penelitian ini melibatkan 174 pasien dari Amerika Serikat dan Inggris yang mengalami episode depresi dengan tingkat keparahan sedang. Para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menggunakan headset aktif yang memberikan stimulasi listrik selama 30 menit, beberapa kali dalam seminggu selama 10 minggu.

Sementara, kelompok kedua menggunakan headset palsu yang tidak memberikan stimulasi. Hasilnya, kedua kelompok mengalami perbaikan gejala depresi, tetapi kelompok dengan headset aktif menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan.

Hasil Penelitian yang Menjanjikan

Dari hasil penelitian, skor depresi (menggunakan Hamilton Depression Rating Scale atau HDRS) kelompok dengan headset aktif turun rata-rata 9,41 poin, sedangkan kelompok kontrol hanya turun 7,14 poin. Selain itu, sekitar 45% pasien di kelompok aktif berhasil mencapai remisi, yang berarti mereka nggak lagi menunjukkan gejala depresi. Dibandingkan dengan kelompok kontrol, hanya 22% yang mencapai remisi. Jadi, ada perbedaan yang cukup besar, nih!

“Penelitian ini membuktikan kalau tDCS di rumah bisa jadi alternatif terapi depresi yang aman dan efektif,” tambah Dr. Fu.

Meski hasilnya terlihat menjanjikan, para ahli tetap mengingatkan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Jonathan Roiser, profesor ilmu saraf dan kesehatan mental di University College London, mengatakan bahwa beberapa pasien bisa menebak apakah mereka menerima tDCS atau tidak karena efek samping kecil seperti kemerahan pada kulit. Hal ini bisa membuat pasien yang tahu mereka menerima tDCS mungkin lebih merasa gejalanya membaik, walaupun ini mungkin hanya efek psikologis.

Selain itu, penelitian ini sebagian besar melibatkan pasien kulit putih, sehingga masih belum pasti apakah hasil yang sama bisa diterapkan untuk semua ras dan latar belakang. Penelitian ini juga nggak melibatkan pasien dengan depresi yang lebih parah, jadi hasilnya mungkin belum bisa diterapkan untuk mereka dengan gejala yang lebih berat.

Direktur Divisi Penelitian Translasional di National Institute of Mental Health, Dr. Sarah Lisanby, mengatakan meski ada keterbatasan, temuan ini tetap sangat berharga. “Apapun yang bisa kita lakukan untuk memperluas akses ke perawatan kesehatan mental yang aman dan efektif patut dipelajari,” ujarnya.

Dengan terapi ini, diharapkan lebih banyak orang dengan depresi bisa mendapatkan pengobatan yang lebih mudah diakses. Jadi, siapa tahu ke depannya, tDCS bisa menjadi solusi utama buat kamu yang butuh perawatan mental tanpa harus sering-sering ke klinik.

Comments

comments

Velesya Dea
A charmwoman