Untuk Pertama Kalinya, Pertempuran Robot Raksasa Berlangsung (Tiga Tumbang, Satu Pemenang). SERIUS!
Genmuda – Duel robot seperti yang ditonton dari franchise Patlabor, Gundam, Neon Genesis Evangelion, dan Pacific Rim udah di depan mata. Untuk pertama kali, dunia mempertemukan Amerika Serikat dan Jepang dalam pertempuran robot raksasa.
Pertempuran yang berlangsung molor hampir setahun itu dimanfaatin tiap tim untuk mengupgrade robot masing-masing supaya siap tempur. Meski gerakan tiap robot gak secepat, semengerikan, dan semenghancurkan di film, pertandingannya tetep seru.
Di bawah ini, kamu bisa liat beberapa fakta seputar pertandingan robot perdana di dunia itu. Di paling bawah, ada video keseluruhan pertandingannya yang dibuat macam siaran UFC.
1. Robot Jepang naik berat badan

Ketika dipamerin, 2015, robot Kuratas buatan Suidobashi Robotics Jepang hanya berbobot 4,5 ton dengan tiga kaki roda. Saat bertanding, alat berjalannya dimodif jadi dua kaki roda depan dan dua roda traktor di belakang, sehingga berat robot itu naik 2 ton.
2. Gatlin gun Kuratas diganti jadi Ichigeki Fist
Saat pameran tahun 2015, tangan kiri Kuratas berupa gatlin gun. Saat pertandingan, Suidobashi Robotics menggantinya dengan capit besi raksasa bernama Ichigeki Fist untuk pertarungan jarak dekat. Untuk pertempuran jarak jauh, di tangan kanan terpasang senapan SMG peluru 18mm.
3. Dua lawan satu
Lawan Suidobashi Robotics kali itu, Megabots Inc ngirim dua robot. Yaitu, Iron Glory Mark II (MK. II) dan Eagle Prime. Keduanya merupakan robot berbadan lebar, sementara robot Jepang merupakan robot berbadan ramping.
3. MK II Gak banyak berubah

Selain memasang pelindung besi di bagian badan untuk menghalau serangan jarak dekat Kuratas, MK II gak banyak berubah. Senjata tangan kanan tetep meriam 6 inchi namun di tangan kirinya ada senjata baru. Yaitu, sekotak pelontar peluru kendali yang kali ini diisi 20 bola meriam.
4. Eagle Prime = Evolusi MK II
Ketika Suidobashi Robotics sibuk mengupgrade Kuratas untuk berantem, Megabots Inc justru bikin robot baru dengan bentuk mirip MK II. Robot itu adalah Eagle Prime, dengan berat 12 ton dan tinggi hingga 5 meter.
Senjatanya ada tiga. Yaitu, capit di tangan kanan, meriam ganda di tangan kiri, dan gergaji mesin raksasa biasa dipake motong beton, bukan kayu.
5. Kuratas tanding dua kali

Atas persetujuan, pihak Kuratas bersedia melawan dua robot tersebut. Pertandingan pertama berlangsung dengan kemenangan mutlak Jepang, sementara pertandingan kedua seru. Harus kamu tonton.
6. Peraturan sampe “mati”
Peraturan pertandingannya simpel banget: “pertarungan sampai mati.” Yang mati tuh robotnya yah bukan pilotnya. Secara teknis, sebuah robot yang gak bisa bangun atau gak berfungsi lagi dinyatakan kalah.
7. Pertandingan tertutup dan berskenario
Namun, sayang. Netijen yang berharap akan menonton pertandingan macam Gundam Wing Zero v Gundam Astray Red Dragon pasti kecewa. Gerakan Kuratas, MK II, ataupun Eagle Prime gak ada yang secepat itu. Maklum lah, baru pertama.
Pertandingannya juga berlangsung tertutup, Rabu malam (18/10) WIB, dan terlihat bernaskah layaknya pertandingan gulat WWE. Untunglah acaranya dibawain sama Mike Goldberg sehingga terasa kayak acara gulat profesional.

Meskipun demikian, tiap tim ngasih kejutan. Misalnya, saat Kuratas untuk pertama kalinya nunjukin jurus Ichigeki Fist, saat meriam ganda Eagle Prime porak-porandain armor Kuratas, atau saat drone senjata rahasia Kuratas dihancurin dengan jurus ala king-kong Eagle Prime.
Tonton aja videonya di bawah ini.
SPOILER (Kalo kamu males nonton videonya)
Kalo kamu males nonton videonya, ini hasil pertandingan Suidobashi Robotics lawan Megabots Inc.
Ronde 1

Meriam MK II berfungsi dengan baik, tapi gak banyak efeknya. Pelurunya cuma mengenai pelindung kaki Kuratas. Sementara laju robot Jepang tak terbendung, dia menang telak dengan sekali tonjokan Ichigeki Fist yang menumbangkan MK II.
Ronde 2

Ini baru ronde seru. Kuratas langsung bersembunyi di tumpukan tong saat pertandingan dimulai. Eagle Prime memulai serangan dengan meriam. Namun sayang, peluru meriam itu meledak di tembakan.
Peluru kedua dilesatkan dengan efek yang menyeramkan. Tembakan bola meriam menjebol tumpukan drum. Tanpa halangan, tembakan ketiganya tepat mengenai pelindung kaki Kuratas dengan sangat kencang.
Tiba-tiba, drone keluar dari punggung Kuratas lalu terbang ke arah kokpit Eagle Prime. Maksud dan tujuan drone itu bisa banyak. Bisa jadi pengecoh perhatian, bisa jadi drone bunuh diri yang kemudian menutupi kokpit lawan dengan tinta, atau apapun.
Namun, drone itu ditampol Eagle Prime hingga jatuh dan berasap di atas jendela kokpit. Setelahnya, Kuratas kembali hantam badan lawan pake Ichigeki Fist. Tapi, gak berhasil. Ronde dua berakhir seri.
Ronde 3

Pertandingan dimulai ketika Kuratas menembaki Eagle Prime dengan SMG yang terpasang di tangan kanan. Namun, pelindung robot AS itu kuat sehingga peluru 18mm Kuratas cuma geli-geli doang.
Giliran Eagle Prime yang maju. Di tangan kirinya, terpasang gergaji mesin yang menggantikan meriam sementara di tangan kanan ada capit. Kuratas pun dipegang dan digergaji sedikit demi sedikit hingga akhirnya gak berfungsi. Pertandingan berakhir dengan ronde 2 dimenangkan oleh Eagle Prime. (sds)