Genmuda – Usain Bolt si pensiunan pelari cepat kenamaan olimpiade mengumumkan, Senin (26/2), kalo doi menandatangani kontrak di salah satu klub sepak bola. Katanya, nama klub yang menerima doi sebagai pemainnya bakal diumumin Selasa (27/2). Bodo amat!
Setelah Hari Selasa yang gak begitu dinanti tiba, Usain Bolt umumin bahwa doi gabung ke dalam klub beranggotakan seleb yang mau berlaga lawan seleb-seleb Inggris di Old Trafford, 10 Juni mendatang.
Pertandingannya itu pun gak layak dibilang pertandingan persahabatan karena hanyalah eksibisi untuk mengumpulkan dana yang kemudian disumbangin ke UNICEF.
Dengan kata lain, Usain Bolt gak bakalan jadi sepakbola profesional yang tampil di sebuah klub sepanjang musim. Doi cuma jadi pemain bola dadakan yang sengaja digembar-gembor untuk memancing rasa penasaran kita semua.
Gak penasaran juga, kok
Kalo kamu termasuk manusia yang gak hype sama kabar Usain Bolt main bola, kamu bukan satu-satunya kok. Karena, informasi mengenai pengumuman yang Usain Bolt lakuin gak diiringi satu kata kunci penting dalam urusan bursa trasanfer sepakbola. Yaitu, harapan.
Para pendengar kabar itu pasti mikir, “Emang Usain Bolt bisa main bola?” Semua orang terlanjur skeptis sama doi ketimbang penasaran sama klub mana yang seberuntung itu menerima sang pelari cepat.
Itu wajar. Sepanjang sejarah kariernya, belum ada pemberitaan sedikitpun bahwa Usain Bolt punya pengalaman sepakbola, entah itu pada tim skala nasional, lokal, atau skala kampungnya di Kingston, Jamaika.
Satu-satunya hal yang menghubungkan Usain Bolt dengan sepakbola adalah kunjungannya sebagai bintang tamu alias turis di sejumlah stadion. Salah satunya, saat doi main ke stadion Mamelodi Sundowns FC, salah satu klub papan atas di Afrika.
Football will never be the same. Find out tomorrow 8am GMT! ?? #Sundowns pic.twitter.com/nifRZFR62s
— Mamelodi Sundowns FC (@Masandawana) February 26, 2018
Cuma gembar-gembor
Biasanya, teknik pengumuman mengenai pengumuman (gak salah ketik) dipakai untuk mengumumkan sebuah kabar penting — atau paling gak menarik bagi kalangan tertentu. Teknik itu sering dipake dalam urusan politik, olahraga, dan peluncuran produk.
Contohnya pake cerita ilustrasi aja, nih. Jelang pemilu 2019 mendatang, seorang tokoh politik yang biasa dicalonkan sebagai wakil presiden bilang gak mau dicalonin jadi wapres lagi. Maunya jadi calon presiden. Lalu, beliau mengumumkan, “Besok saya akan umumkan calon wapres saya.”
Sejak informasi itu digulirkan, para wartawan pasti cepet-cepetan nempelin kupingnya di gagang telepon berusaha hubungi segala pihak untuk dapat bocoran mengenai tokoh yang bakalan jadi calon wakil presiden.
Atau, (lagi-lagi ini hanya ilustrasi) saat Disney-Marvel umumin besok, pegumuman jadwal tayang “The Avengers: Infinity War” akan rilis. Atau, saat klub sepakbola favorit kamu umumin bahwa besok, mereka bakalan mengumumkan pemain baru yang dibeli dengan harga fantastis.
Momen-momen menjelang “pengumuman besok” pasti akan diisi berbagai perbincangan hangat, rasa penasaran, dan harapan-harapan terkait hari kemudian. Namun hal itu gak mungkin dan gak akan terjadi bagi kabar soal Usain Bolt main bola.
Duh, jadi ngelantur, kan. Yaudah. Intinya, Usain Bolt memang main bola, tapi gak jadi pemain bola yang berlaga di musim kompetisi. Dia bukan pesepakbola seperti yang banyak orang pikirin. (sds)