Yang akan Terjadi pada Barca Kalo Catalunya Merdeka dari Spanyol (dan 5 Efek Lainnya)
Genmuda – Eropa terpecah-belah lagi. Tahun lalu, Inggris bikin pemungutan suara yang hasilnya menyatakan Inggris lepasin keanggotaan Uni Eropa. Minggu (1/10), Daerah Catalunya bikin pemungutan suara yang hasilnya menyatakan kemerdekaan dari Spanyol.
Catalunya membatasi Spanyol dari Prancis dan Andorra di utara lalu dari Laut Mediterania di timur. Kota Barcelona yang ngadep laut itu termasuk lokasi wisata andalannya, sekaligus ibukota salah satu dari 17 daerah otonom Spanyol itu.
Niat daerah yang bahasa aslinya beda dari Bahasa Spanyol itu buat merdeka erat kaitannya dengan sejarah. Di abad 18, Catalonia bergabung dalam kerajaan Spanyol karena kalah Perang Suksesi Spanyol.
Lalu, Jenderal Francisco Franco bener-bener menumpas segala kelompok yang pengen Catalunya merdeka, tahun 1938. Bahkan kebudayaan lokal dipaksa supaya sama dengan Kebudayaan Spanyol. Catalunya makin jadi bagian dari Spanyol, tapi semangat merdeka tetep nyala.
November 2014, Catalunya ngadain pemungutan suara dengan hasil warga pengen merdeka dari Spanyol. Namun, Pemerintah Spanyol bilang pemungutan suara itu ilegal.
Pemerintah Catalunya gak nyerah. Mereka bikin referendum lagi, 1 Oktober lalu. Sebanyak 90% warga mau merdeka. Pisahnya salah satu daerah terkaya itu punya banyak efek, gaes.
1. Spanyol kehilangan daerah terkaya
Aktivitas ekonomi di Catalunya sebesar 215,6 miliar euro atau setara dengan 1/5 pendapatan domestik (bruto) Spanyol. Pemasukannya berasal dari turis asing (23,8%), ekspor (25,6%), juga investasi (29,2 %).
Kehilangan Catalunya berarti kehilangan sumber pendapatan. Makanya, Pemerintah Pusat Spanyol berusaha mati-matian menggagalkan referendum 1 Oktober. Bahkan polisi sampe bertindak kasar.
2. Prosedur imigrasi baru
Apabila ada keajaiban Spanyol mengakui kemerdekaan Catalunya dan daerah otonom itu resmi jadi negara yang diakui negara lain, maka turis-turis harus melalui prosedur imigrasi baru.
Warga Indonesia yang pengen jalan-jalan ke Barcelona harus ngurus visa bukan di kantor Kedutaan Spanyol, melainkan di Kedutaan Catalunya. Kecuali, Catalunya kerjasama dengan Indonesia supaya gak perlu jalan-jalan ke luar negeri pake visa.
3. Pake bahasa sendiri
Kemerdekaan daerah yang dulunya diduduki tentara Romawi itu juga penting buat mengukuhkan Bahasa Catalan sebagai bahasa mandiri, bukan sebagai salah satu dialek Bahasa Spanyol.
4. Barcelona, Espanyol, dan Girona terancam cabut dari La Liga
Tiga klub sepakbola yang bermarkas di Catalunya terancam cabut dari La Liga kalo daerahnya resmi cabut dari Spanyol. Sejauh ini, UU Sepakbola Spanyol menyatakan, cuma FC Andorra yang berasal dari negara Andorra sebagai klub luar Spanyol yang boleh main di La Liga.
Kecuali UU tersebut diperbarui, maka Barca, Espanyol, dan Girona harus bertanding antar klub lain di Catalunya. Sejauh ini, belum ada omongan yang mengarah ke arah sana. Tapi, Barcelona dikabarkan ngelirik untuk main di Liga Primer Inggris, kompetisi paling nguntungin di dunia.
5. Tak ada lagi El Clasico
Kepergian FC Barca dari La Liga mengukuhkan Real Madrid sebagai tim terkuat, lantaran langganan. Penggemar kompetisi bola Spanyol harus puas dengan derby Real Madrid v Real Betis.
Efeknya buruk juga loh buat anak-anak El Real. Hilangnya musuh tangguh bisa bikin skill para pemain karatan. Untuk mencegah karatan sebelum waktunya, para pemain jago bisa aja pindah klub.
6. Spanyol kehilangan trek balapan favorit
Spanyol pun harus rela kehilangan Sirkuit Barcelona-Catalunya (dulu Sirkuit Catalunya), salah satu area balap ternama yang dipake dalam kompetisi F1, MotoGP, hingga balap sepeda.
Untunglah masih ada Sirkuit Permanente del Jarama, Sirkuit Permanente del Jerez, dan Sirkuit de la Comunitat Valencia Ricardo Tomo.
Poin-poin di atas masih jauh banget dari kenyataan. Selama Spanyol gak menyetujui hasil referendum, Catalunya gak bisa seenaknya misahin diri. (sds)