Yuk Kenalan Lebih Dekat sama Yayoi Kusama, Seniman Legend yang Mau Pameran di Museum MACAN
Genmuda – Seniman kontemporer Jepang, Yayoi Kusama pilih Indonesia sebagai destinasi akhir dalam tour pameran karyanya. Dengan tajuk “Life Is the Heart of A Rainbow,” Kusama pamerin lebih dari 130 karya di Museum MACAN Jakarta, mulai 12 Mei hingga 9 September 2018.
Ratusan karya berkonsep itu lahir dari 70 tahun perkecimpungan Yayoi di dunia seni. Artinya, pameran Yayoi kali ini adalah pameran terbesarnya di Indonesia meski bukan yang pertama.
Satu peraturan penting yang diterapkan Museum MACAN pada pameran itu adalah dilarang membawa kamera, baik itu DSLR, Mirrorless, Polaroid, Instax, Analog, DualShock, atau jenis kamera lain yang jenisnya makin banyak kayak kacang goreng.
Kenapa begitu? Karena karya Yayoi Kusama sama sekali bukan soal selfie. Biar lebih paham lebih banyak soal makna di balik karya Yayoi, simak dulu biografi singkatnya di bawah ini.
1. Senimannya masih hidup
Ya. Mbah Yayoi dan kamu masih menghirup oksigen dan menatap langit yang sama. Perempuan kelahiran Perfektur Nagano, Jepang itu kini berusia 89 tahun. Namun demikian, gayanya masih hits banget.
2. Berkarya dari kecil
Sementara anak-anak seusianya main gendama atau lari-larian, Yayoi Kusama udah berkarya di usia 10 tahun. Sejak itu, karya dia udah tampilin identitas polka dot dan motif jaring-jaring seperti sekarang. Alat gambarnya pakai cat air serta cat minyak.
3. Juara seni sejak muda
Yayoi Kusama pun menegaskan diri sebagai pelukis lukisan raksasa. Karya dia yang berjudul “Zanmu” (Mimpi yang Tak Kunjung Pergi) peroleh juara 2 dalam acara Creative Arts Exhibition Jepang 1951. Saat itu, Kusama masih berusia 22 tahun.
4. Dari pelukis jadi seniman konsep
Dari awalnya seorang pelukis, Kusama merambah ke bidang seni lain. Tahun 1950-an dia mulai bikin patung dan karya instalasi. Memasuki tahun 1960-an, Kusama menggabung kemampuan seni lukis, mematung, dan seni instalasi ke dalam seni konsep.
5. Temenan sama seniman top
Sejak muda, Kusama sering ngobrol sama Georgia O’Keeffe lewat surat karena dulu belum ada WhatsApp. Siapa O’Keeffe? Dia tuh seniman kontemporer AS yang sekarang punya museum sendiri. O’Keeffe menyarankan supaya Kusama dateng aja ke AS biar karyanya lebih ngetop.
6. Pameran pertama di AS
Sara O’Keeffe diikuti. Kusama pergi ke AS pada 1957 buat pamerin lukisan-lukisan raksasa, patung lunak, dan karya instalasi dari cermin plus lampu listrik. Setahun kemudian, Kusama pindah ke AS dan membuka bengkel seni di New York.
7. Bagian dari flower generation AS
Masuk periode 1960an, Kusama lah yang mempopulerkan tren Festival Body Painting, Fashion Show, dan Demonstrasi Anti Perang Vietnam. Pada akhirnya, gerakan Kusama menginspirasi seniman-seniman lain sehingga terciptalah flower generation.
8. Kenal sama Andy Warhol
Seniman lain yang juga bergerak dalam konteks flower generation tuh Andy Warhol. Kusama dan Warhol pernah terlibat kolaborasi saat pameran di Green Gallery New York, 1962. Keduanya adalah seniman yang nampilin karya bersama lima seniman lain.
9. Kamu tau dan suka karya dia, kok
Tau ruangan penuh kaca bertajuk Infinity Mirrored Room – Brilliance of the Sous? Itu loh ruangan kaca yang paling laris dijadiin tempat selfie di Museum MACAN. Itu adalah karya Yayoi Kusama!
Konsep “Infinity Mirror Room” Kusama ciptakan tahun 1965, saat dia bikin pameran bertajuk “Floor Show” di Castellane Gallery, New York. Tapi, Infinity Mirror Room saat itu belum menggunakan lampu hias.
Baru pada 1966 lah Kusama memasang lampu warna-warni di langit Infinity Mirror Room buatannya. Versi miniatur ruangan itu dia buat lalu dipamerkan juga di Castellane Gallery New York.
10. Resmi jadi seniman internasional pada 1966
Sebelum 1966, Yayoi belum bisa dibilang seniman internasional. Dia masih bekarya di dua negara, yaitu Jepang dan Amerika Serikat. Setelahnya, dia pameran di Pameran Seni Venice Biennale Italia nampilin karya konsep “Narcissus Garden.” Resmilah Yayoi jadi seniman internasional.
11. Seni liar
Dari 1966 – 1969, Kusama membiarkan kreativitasnya liar. Dia membuat beragam seni pertunjukan. Bukan di teater atau di alun-alun, hal itu dilakuin di tempat umum. Penontonnya pun merupakan para pengguna jalan yang engga sadar bahwa hal yang dilakuin Kusama adalah bentuk seni.
Hasilnya, doi tiduran di tengah jalan beralaskan kain, membiarkan dirinya tenggelam di antara sorotan mata para pekerja berdasi yang menganggapnya orang gila. Karya itu terdokumentasi dengan edgy oleh Eikoh Hosoe, fotografernya.
12. Seni makin liar
Puncak keliaran Kusama muncul pada 1969, saat doi mengadakan pesta telanjang yang terlaksana di taman depan Museum of Modern Art New York. Dokumentasi seni pertunjukan itu dibukukan dengan judul “Kusama Orgy.”
13. Mulai membumi lagi pada 1970-an
Setelah “Pesta Orgy,” kusama kembali membumi. Dia pun mulai bikin karya seni dari keramik namun dicat sehingga keliatan terbuat dari logam.
14. Kembali pada fitrahnya
Sejak dari itu, Kusama kembali pada fitrahnya. Dia kembali bikin karya instalasi dengan konsep polka dot.
15. Diendors brand soda
Memasuki 2001, Kusama diendors salah satu brand minuman soda. Dia mendesain kaleng dan mesin penjual otomatis minuman itu dengan polka dot putih di atas latar merah.
Kurang lebih, seperti itu perjalanan karya Yayoi Kusama yang bakal dipamerin di Museum MACAN. Tertarik dateng? Silakan aja. Tapi, inget satu peraturan penting. JANGAN SEKALI-KALI PEGANG KARYA DOI KALO ENGGA DIPERSILAKAN. Nanti karyanya kotor dan rusak. (sds)