Genmuda – Posisi Alfred Riedl sebagai pelatih timnas sepakbola Indonesia akhirnya kelar karena kontraknya engga diperpanjang usai Piala AFF 2016. PSSI kemudian ngumumin Luis Milla Aspas sebagai penggantinya melalui jumpa pers di kantor pusat PSSI, Jakarta, Jumat (20/1) lalu.
Berdasarkan kontrak yang ditandatangani, pria berdarah Spanyol itu punya waktu 2 tahun buat benahin skuad Merah Putih terhitung sejak 8 Februari nanti. Sekarang, doi lagi terbang dulu ke Spanyol buat siap-siap.
Kabarnya, PSSI sempet pertimbangin buat milih Luis Fernandez, pelatih klub Paris Saint-Germain 2000-2003. Cuma, sepak terjang dan visi-misi Milla yang lebih disukai PSSI. Emang apa sih perimbangannya PSSI?
Prioritas tim junior
Bukan cuma diminta megang tim senior, Milla mengemban tugas ngelatih skuad U-23 Indonesia. Malahan, skuad juniornya yang bakal jadi prioritas utama. Soalnya, jadwal mereka tahun ini lagi padet sama SEA Games 2017 Malaysia. Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi berharap Milla bisa bikin timnas Indonesia jawara SEA Games.
Punya rapor oke
Keyakinan PSSI tentu aja ada hubungannya sama rapor bagus Milla terhadap skuad junior. Pelatih berusia 50 tahun itu sukses mengantar tim Spanyol ngejuarai Piala Eropa U-21 tahun 2011. Sebelumnya, doi juga pernah ngelatih Spanyol U-19 (2008-2010), Spanyol U-20 (2009), dan Spanyol U-21 (2010-2012).
Sepanjang karir, tim yang dilatihnya udah menang 28 pertandingan, seri 4 pertandingan, dan kalah 6 pertandingan. Total poin yang udah dijebol ke gawan lawan ada 93 dan kejebolan 52 kali. Oke juga kok buat Timnas Indonesia yang dikenal ganas di Asia Tenggara.
Posisi Milla waktu masih aktif main bola juga sepertinya jadi pertimbangan. Doi merupakan gelandang bertahan klub Barcelona B 1985-1988, Barcelona 1984-1990, Real Madrid 1990-1997, dan Valencia 1997-2001.
Jujur aja, permainan lapangan tengah timnas emang perlu banget dirapihin orang berpengalaman. Lagian ada mitos kalo pelatih terbaik selalu berasal dari posisi gelandang bertahan. Semoga aja bener.
Orang Spanyol pertama
Selain itu, Milla juga merupakan orang Spanyol pertama yang ngelatih timnas Indonesia. Biasanya, Indonesia ngambil pelatih asing dari Belanda, Bulgaria, Jerman, dan Austria. Pernah juga dari Yugoslavia, Polandia, Turki, bahkan Singapura. Tapi, baru pertama kalinya ada pelatih asal Spanyol.
Bawa dua asisten
Milla engga bakal nanganin timnas senior dan U-23 sendirian. Diperkirakan, Miguel Gandia dan Luis Cembranos yang langganan jadi asistennya bakal dibawa dari Spanyol. Gandia pernah kerja bareng Milla waktu sama-sama jadi tim pelatih Real Zaragoza 2016. Kalo ikut ke Indonesia, kemungkinan doi yang bakal nanganin latihan fisik.
Sementara itu, Cembranos pernah jadi pemain klub Barcelona, Espanyol, dan Rayo Vallecano. Pengalamannya di lapangan biasanya dimanfaatin buat menyusun taktik dan ngajarin teknik ke para pemain.
Gaji tiga kali lipat
Tanggung jawab besar, rapor baik, dan persiapan mateng Luis Milla tentu aja perlu dibayar mahal. Kabarnya, doi digaji tiga kali lipat dari upahnya Riedl. Dengan kata lain, Milla dapet sekitar 300 juta rupiah perbulan. Banyak amat yak.
Yah, semoga aja penilain PSSI dan gaji besar Milla, bisa berbanding lurus sama prestasi timnas di kompetisi ASEAN dan internasional. AMIIIINNNN! (sds)