Yuk, Kenali Ciri-ciri Konser Gagal sejak Dini, Belajar dari Pengalaman “Fyre Festival” (Apaan Tuh?)
Genmuda – Sorry kalo ini agak kasar. Kamu masih mikir LaLaLa Fest 2016 merupakan eksekusi konser internasional paling buruk di dunia? Berarti kamu belum tau “Fyre Fest” (dibaca mirip “Fire Fest”). Festival pinggir pantai yang janjiin acara eksklusif itu berubah jadi bencana.
Serius! Hampir 7.000 orang terlantar di tepi pantai Kepulauan Bahama tanpa listrik, air bersih, tempat tinggal, dan makanan yang layak saat tiba 28 April lalu. Semua tinggal di tenda darurat selama beberapa hari seperti pengungsi yang kehilangan tempat tinggal.
Sama sekali gak ada model seksi Instagram, kapal mewah, panggung atraktif, dan pesta minuman keras. Padahal, pengunjung udah bayar tiket kisaran 1.000 – 250 ribu dollar AS (13,3 juta – 3,3 miliar rupiah) supaya dapet fasilitas yang dijanjiin dalam promo.
Di situs resmi dan halaman IG acara, panitia yang dikepalai Billy McFarland si EO dan Ja Rule si artis hip-hop cuma minta maaf. Mereka bilang acaranya “dimulai dengan tidak menyenangkan” dan “ditunda hingga waktu tertentu.” Dengan kata lain, acaranya batal dan uang tiket belum tentu dibalikin.
Gak heran kalo pengunjung pada nuntut habis-habisan panitianya. Hingga 4 Mei, udah ada tiga tuntutan hukum dan denda lebih dari 100 juta dolar AS bagi penyelenggara “Fyre Fest.” Tinggal tunggu semua tuntutannya diterusin ke meja hijau aja.
Panitia emang salah karena ngebatalin acara seenak jidat tanpa pemberitahuan, tapi pengunjungnya gak 100% benar juga. Mereka kejebak iming-iming karena gak waspada. Supaya kamu gak kayak gitu, coba perhatiin beberapa ciri di bawah ini biar tau konser gagal sejak dini.
1. Kebanyakan ngundang artis besar
Bayangin. Panitia sengaja ngebayar model-model seksi IG dan seleb YouTube buat dateng ke acara dan bikin heboh medsos. Beberapa artisnya yaitu Kendall Jenner, Emily Ratajkowski, Bella Hadid, Hailey Baldwin, dan Alessandra Ambrosio.
Ada lagi Bella Thorne, Elsa hosk, Jen Selter, juga Paulina Vega, dan artis-artis lain yang kalo ditotal semua ada 63 nama. Ratusan juta udah pasti keluar buat mereka yang diundang demi meriahkan pesta, belum ditambah pengisi panggung.
2. Sponsorship gak muncul-muncul
Acara udah H-4 tapi panitia sama sekali engga ngumumin sponsor acaranya (cek IG mereka kalo gak percaya!). Tanpa sponsor, gimana sebuah acara bisa sukses.
3. Promo terlalu lebay
Jadinya, panitia benar-benar ngandelin penjualan tiket. Supaya orang tertarik beli tiket, mereka lebih milih pamer ke-eksklusif-an acaranya. Triknya emang berhasil karena ada ada 7.000 orang yang dateng ke Bahama.
Tapi, secara keseluruhan gagal karena DUIT BUAT NGELUNASIN ACARANYA HABIS DULUAN! Secara tegas, banyak pengamat dan pelaku bisnis mengeritik habis materi promosi dan proposal sponsorship acara itu.
4. Tempat acara gak masuk akal
Pemilihan tempat acaranya juga 100% gak masuk akal. Berdasarkan curhatan salah satu produser lapangan, Ja Rule dan McFarland salah milih tempat. Distrik Exuma di Bahama yang jadi lokasi bukanlah pulau yang penuh fasilitas, melainkan pulau yang masih dalam pembangunan.
Ibarat di Indonesia, bayangin ada orang berani bikin acara di pulau-pulau reklamasi Jakarta. Resmi ada di peta Indonesia aja belum, masa iya udah jadi lokasi acara internasional. Gak logis banget, kan.
5. Ekspektasi tiket malah turun mendekati hari H
Awalnya, panitia PD jaya kalo tiket bakalan laris hingga 40 ribu lembar. Mendekati hari H, ternyata targetnya turun jadi 20 ribu lembar. Dari keputusan itu aja udah keliatan kalo ada masalah internal yang kronis di dalam panitia Fyre Fest.
6. Mulai ada artis yang “drop-out”
— blink-182 (@blink182) April 27, 2017
Tepat tanggal 27 April, Blink-182 yang jadi artis panggung utama mengumumkan kalo mereka gak jadi nampil di Fyre Fest karena khawatir gak bisa menampilkan yang terbaik. Artis utamanya aja kabur loh.
7. Acara pertama tapi terlalu besar
Usut punya usut, Billy McFarland yang punya ide itu ternyata merupakan mahasiswa DO berusia 25 tahun yang jadi pengusaha start up dan belum punya pengalaman bikin acara internasional. Doi seharusnya meniru panitia festival jazz di Indonesia.
Acara pertama banget dimulai dengan skala kecil dan lama-lama berkembang hingga jadi festival berskala internasional dengan sendirinya. Di dunia ini emang gak ada yang instan, bro McFarland yang terhormat!
Di bawah ini adalah beberapa bencana yang dirasain pengunjung
Makanan “Bintang 5”
The "catering" (which cost extra) was a slice of untoasted bread, two slices prepackaged cheese, and a side salad. pic.twitter.com/BoKxWAMI5i
— Iron Spike (@Iron_Spike) April 28, 2017
Dapurnya juga dapur darurat
One of the kitchens at Fyre Festival. #fyre #fyrefest #fyrefestival pic.twitter.com/gQIpwxrw6S
— William N. Finley IV (@WNFIV) April 28, 2017
Dikunci di ruang tunggu tanpa AC
We have been locked indoors with no air NO FOOD and NO water #fyrefestival #fyrefest fyrefraud pic.twitter.com/wg5pZmSvnx
— Lamaan (@LamaanElGallal) April 28, 2017
(sds)